Karanganyar, Gatra.com- Proteksi stevia sebagai varietas tanaman lokal dari Kabupaten Karanganyar mendesak dilakukan. Daun manis stevia pengganti gula tebu ini dibudidaya petani Tawangmangu, Karanganyar sejak 1977.
Para petani membudidaya untuk kebutuhan industri makanan olahan. Manfaatnya menggantikan gula tebu pemanis makanan. Keunggulannya, stevia tak mengandung kalori.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Akhmad Saikhu, mengatakan tanaman ini sangat potensial. Sejauh ini beberapa varietas lokal Kabupaten Karanganyar telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) yaitu jahe, lempuyang, temulawak, kunyit, pegagan, sambiloto, purwoceng, mentha dan kumis kucing. Selanjutnya, stevia perlu diperlakukan setara tanaman lainnya tersebut.
"Banyak potensial tanaman di lereng Lawu. Semuanya varietas lokal. Perlu didaftarkan ke PVTPP. Dalam penelitian berikutnya nanti ada kajian uji multilokasi yang sudah mencantumkan varietas lokal Karanganyar," katanya dalam advokasi rekomendasi pendaftaran stevia di hadapan bupati Karanganyar Juliyatmono di Karanganyar, Jateng, Jumat (15/10).
Sebagian petani menanam tanaman stevia dengan sistem tumpangsari atau berdampingan dengan tanaman lain, utamanya sayuran. Banyak petani menganggap hasil dari stevia lebih menjanjikan ketimbang sayuran.
Lokasi budidaya stevia di karanganyar di Kalisoro dan Nglurah Kecamatan Tawangmangu. Luasan lahan tanam 300-2000 meter persegi per petani. Sekitar enam petani menyetor panenannya per suplier. Bobot stevia yang disetorkan 5-300 kg per petani, sesuai luas lahan dan musim. Harga stevia dari petani Rp 12.000-18.000/kg herbal kering. Tanaman ini selain dibutuhkan industri juga UKM obat herbal.
Akhmad mengatakan selanjutnya membuat usulan pendaftaran varietas lokal tanaman obat atas nama bupati Karanganyar ke Pusat PVTPP Kementan. "Penting kaitannya inventarisasi dan karakterisasi varietas lokal tanaman obat. Kami meminta pemerintah daerah Karanganyar menerbitkan surat penugasan sebagai deskriptor varietas lokal tanaman dan obat ke staf/peneliti BPPTOOT yang ditunjuk," katanya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik upaya pendaftaran stevia. "Segera saja diproses tahapannya. Keburu daerah lain yang mengklaimnya,"katanya.