Kendal, Gatra.com- Sampah plastik yang selama ini menjadi persoalan bagi kelangsungan lingkungan hidup ternyata dapat diolah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis. Peluang ini menarik minat para penggiat desa di Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, untuk mengembangkan unit usaha bersama.
Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Kangkung, Muhammad Ulil Amri, mengatakan kunjungannya ke PT Terryham Proplas Indonesia dan PT KEND'S untuk menambah wawasan di bidang industri bagi para anggotanya. Soal pengelolaan sampah plastik, imbuhnya, menjadi salah satu peluang yang ingin dikembangkan oleh organ gabungan pemerintah desa ini.
Dikatakannya, persoalan sampah plastik menjadi perhatian serius pemerintah dan para pegiat lingkungan. Menurutnya diperlukan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan persoalan sampah plastik yang berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan.
"Unit usaha yang akan kami kembangkan ini sebagai ikhtiar kami untuk mendukung upaya pemerintah mengurangi dampak negatif dari sampah plastik dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam kunjungan ke PT KEND'S ini, kami juga diskusi kemungkinan desa bermitra dengan industri," tutur Ulil, mantan Ketua PC Ansor yang sekarang menjabat ketua ormas Petanesia Kendal, Jumat (15/10).
Sementara itu, Syamsunar, Direktur PT Terryham Proplas Indonesia dan PT KEND'S, menyambut baik kunjungan BKAD Kecamatan Kangkung ke perusahaannya yang berlokasi di jalan lingkar Kendal-Semarang itu. Pihaknya mengaku mendukung upaya pengembangan unit usaha desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sampah plastik yang tidak bisa diolah dapat dimixing dengan mesin. Outputnya nanti bisa berupa papan yang bisa dicat. Jadi, sampah plastik tidak perlu dibawa ke TPA, cukup sampai di TPS saja bisa diolah menjadi barang baru. Ini peluang usaha yang bagus, dan kami siap mendampingi," terang Syam. Memang, di tangan ahlinya sampah pastik pun bisa menjadi 'emas' (barang bernilai) yang bisa menyejahterakan masyarakat.
Kunjungan BKAD Kecamatan Kangkung ke PT KEND'S diikuti sedikitnya 30 orang, terdiri dari Camat dan jajarannya, para kepala desa dan pengurus BKAD. Selama kurang lebih dua jam sesi diskusi berlangsung kemudian dilanjutkan melihat proses produksi UPVC di PT KEND'S.