Jakarta, Gatra.com - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kominfo, Septriana Tangkary mengatakan, teknologi digital memiliki peranan penting dalam pemberdayaan perempuan.
"Agar pekerjaan yang dilakukan lebih fleksibel, dapat mempromosikan kesetaraan gender, mendukung perempuan makin berdaya, lebih berpartisipasi dalam segala bidang, dan perubahan perilaku masyarakat berbasis digital," kata Septriana dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Jumat (15/10).
Ia juga menyebut, kontribusi perempuan untuk perekonomian Indonesia, terutama pada sektor UMKM mencapai 64,5%. Septriana memprediksikan, di masa depan, potensi ekonomi digital Indonesia akan terbuka sangat luas. "Pada tahun 2020 saja, kontribusi ekonomi digital mencapai Rp619 triliun, sehingga dapat menjadi akselerator membangkitkan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Dikatakan, digitalisasi sektor UMKM sangat penting. Pemberian edukasi dan pemahaman kepada para pelaku UMKM, khususnya perempuan perlu dilakukan. Sehingga, UMKM memiliki kemampuan untuk adaptif dan kreatif di era pandemi.
Presiden Joko Widodo juga telah meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada tahun lalu. Program ini merupakan bagian dari program percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional.
Melalui gerakan ini, pemerintah mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan bangga akan produk dalam negeri. Membeli produk buatan Indonesia merupakan wujud konkrit pembelaan dan rasa cinta terhadap bangsa.
Berdasarkan data Bappenas, pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di tahun itu akan mencapai 60% dari total jumlah penduduk. Bonus demografi ini dinilai akan menjadi pendorong kebangkitan ekonomi Indonesia.