Blora, Gatra.com- Dua oknum Kepala Sekolah yang diduga melakukan manipulasi data pengabdian guru honorer telah dipanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Blora. Keduanya yakni Kepsek SDN 2 Tempellemahbang dan SDN 2 Turirejo di Kecamatan Jepon
Kepala Seksi Disiplin Dan Kesejahteraan Guru Dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Blora, Yusuf Fitri mengungkapkan sudah memanggil keduanya untuk dilakukan konfirmasi dan klarifikasi. "Memang yang bersangkutan sesuai pengakuannya memang telah meminta kepada sekolah untuk membuatkan surat penugasan yang tidak semestinya. Tidak sesuai ketentuan yang ada," ucapnya jumat (15/10).
Yusuf mengaku pemanggilan tersebut belum resmi dan hanya bersifat klarifikasi saja. Pihaknya juga belum membuat Berita Acara Perkara (BAP) dan menyebut terdapat jenjang dalam memutuskannya. "Sudah manggil tapi belum resmi. Proses pemanggilan ini harus kedinasan. Di BAP yang bersangkutan. BAP ini berjenjang," terangnya.
Yusuf menegaskan akan menyelesaikan persoalan ini secara tim, karena oknum tersebut adalah Kepala Sekolah yang notabene seorang PNS.
"Yang bersangkutan adalah Kepsek, kan PNS, di kami ada Peraturan Pemerintah tentang disiplin PNS. Itulah yang nanti akan kita gunakan jika secara pengakuan dan fakta di lapangan terbukti yang berbicara di disiplin PNS itu. Sanksinya kan banyak, kategorinya kan berat jika terbukti," tegasnya.
Sebelumnya, dugaan manipulasi data pengabdian itu diungkap ketua Paguyuban GTT/PTT (Progata) Blora Aris Eko Siswanto. Sejumlah kepala sekolah diduga melakukan manipulasi data guru honorernya agar bisa ikut seleksi test P3K.
"Karena kan syarat dapat dapodik mengabdi sebelum 12 Maret 2019. Tapi kita dapat laporan banyak manipulasi data itu yang dilakukan kepala sekolah dibuatkan sebelum 12 Maret padahal mereka baru masuk setelah 12 Maret," kata Aries saat melaporkan dugaan kecurangan itu ke Dinas Pendidikan, Senin (10/10).
Dugaan kecurangan inipun juga telah ditanggapi Bupati Arief Rohman. Arief mengaku akan menindak jika ada oknum pegawai yang terbukti terlibat. "Bukti fakta silahkan diajukan ke Posko nanti kita rekonsiliasi dari temuan itu kalau memang ada oknum yang ikut bermain akan kita tindak," kata Arief saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (12/10).