Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan, Indonesia dapat menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030 mendatang, jika dapat dengan cepat kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19. 

"Kita harus meningkatkan ketangguhan, salah satunya untuk mendorong teknologi digital pertanian. Pertanian menyumbang 13% dari PDB [Produk Domestik Bruto] Indonesia dan 30% dari total lapangan kerja di Indonesia bergerak di bidang pertanian," ujarnya, saat menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Dies Natalis UKI ke-68, dengan tema "Kemandirian dan Optimalisasi Kerja Sama UKI dalam Menyongsong Internasionalisasi Perguruan Tinggi" pada Kamis, 14 Oktober 2021. 

"Perusahaan Indonesia terus meningkatkan adopsi digitalisasi terutama membawa teknologi modern ke bisnis UMKM [Usaha Mikro, Kecil dan Menengah]," imbuh Arsjad dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Gatra.com.

Ia juga mengingatkan pentingnya pelatihan kebutuhan masa depan dengan mempersiapkan upskilling atau peningkatan kemampuan dan reskilling atau pelatihan kemampuan baru. Dengan adanya revolusi industri 4.0, tantangan yang dihadapi adalah dampak sosial ke depannya untuk pekerja.

"Kunci untuk membuka pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di Indonesia adalah melakukan eksekusi yang terbaik yaitu membuka kemitraan publik swasta untuk memberikan nilai sosial dan ekonomi. Investasi dan partisipasi sektor swasta akan sangat penting untuk keberhasilan. Indonesia dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dan mampu memberikan dampak yang luas," kata Arsjad.