Karanganyar, Gatra.com - Peran para pemuka agama di masa pandemi Covid-19 dinilai penting. Misalnya mengedukasi para jemaahnya terkait pemulasaraan jenazah dan vaksinasi halal.
Demikian diungkapkan Kasat Binmas Polres Karanganyar AKP Lukman Tri Novianto kepada Gatra.com, Rabu (13/10).
Menurut Lukman, masyarakat dihadapkan pada situasi pelik di awal pandemi. Ia menyebut muncul pro dan kontra pemulasaraan jenazah.
"Jenazah suspek Covid-19 itu sesuai prokes, langsung dimakamkan setelah dilakukan pemulasaraan. Terkadang keluarga belum sempat melihat untuk terakhir kali. Jenazahnya sudah di peti dan tidak boleh dibuka. Itu supaya melindungi yang sehat dari potensi penularan. Di sinilah dai Kamtibmas berperan memberi pemahaman," katanya.
Ia menyadari bukan persoalan mudah bagi mitra kepolisian itu menghadapi problem di lapangan. Ditambah lagi memberi edukasi bagi penolak vaksinasi. Mengenai hal ini, kepolisian sangat dibantu para simpul masyarakat.
"Untungnya penolakan ini sedikit sekali. Jikapun ada, dai dan lingkungan langsung bertindak. Sebab beredar hoax tentang vaksin. Kita butuh meluruskannya. Dengan vaksinasi, buktinya kasus covid-19 menurun signifikan," katanya.
Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi’ Maulla menyampaikan pembinaan dai Kamtibmas dilakukan sebagai upaya mengajak para dai ini berperan serta menjaga stabilitas kamtibmas di Karanganyar.
“Serta ikut menyukseskan program pemerintah dalam penganan covid-19 guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi,’’ kata Kapolres.