Home Ekonomi Petani Tak Boleh Lengah Kawal Dana Desa

Petani Tak Boleh Lengah Kawal Dana Desa

Karanganyar, Gatra.com - Dana Desa sangat memungkinkan dikucurkan di bidang pertanian. Hanya saja perlu perjuangan ekstra agar usulan itu terealisasi. 
 
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie OFP saat membuka training of trainer sekolah lapang pertanian modern sistem organik kelompok tani anggota klaster padi di Desa Karangbangun, Jumapolo Karanganyar, Jateng, Rabu (13/10). 
 
"Dana Desa dari masyarakat dan dipakai masyarakat. Pemakaiannya untuk apa, harus sesuai persetujuan desa. Maka dari itu pengusul perlu aktif memperjuangkan usulannya. Enggak masalah itu ke bidang pertanian. Toh Dana Desa sifat penggunaannya pemberdayaan dan pembangunan infrastruktur desa," katanya di hadapan peserta sekolah lapang pertanian. 
 
Menurutnya, pemberdayaan dapat mengarah ke pertanian, peternakan, perkebunan, UMKM dan sebagainya. Tentunya pengucuran anggaran didasari skala prioritas. 
 
Ia menyampaikan itu usai mendapat pertanyaan di forum tersebut perihal kemanfaatan Dana Desa bagi pembangunan pertanian organik. Sebab, petani organik merasa kurang diperhatikan pemerintah. 
 
"Misalnya Dana Desa menganggarkan untuk sekolah lapang. Paling tidak sekali setahun," kata Ketua Asosiasi Bank Benih Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Karanganyar, Wignyo. 
 
Lebih lanjut Dolfie mengatakan, petani tetap harus bersemangat bercocok tanam. Sebaliknya, pemerintah juga wajib memberi kemudahan petani melalui regulasi. Tujuannya melindungi mereka dari problem pemupukan, sarana bercocok tanam dan pascapanen. 
 
"Dari hulu sampai hilir. Diatur impor beras. Bagaimana negara mengambil perannya. Yang penting jangan mendistorsi petani," katanya. 
 
Sementara itu Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto mengakui perlunya Dana Desa diprioritaskan membiayai infrastruktur pertanian. Ia meyakini pertanian menopang laju perekonomian secara riil. 
 
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Karanganyar, Siti Maesyaroch mengapresiasi diadakannya sekolah lapang bagi pegiat pertanian organik. Saat ini, pertanian organik menjadi solusi problem lahan kritis dan subsidi pupuk.  
 
"Setiap hari petani padi kebingungan mencari pupuk. Padahal kartu tani dan bank penyokongnya, banyak masalah. Malah apa sebaiknya kartu tani dihapus saja. Sedangkan dengan pertanian organik, banyak manfaat dan tanpa perlu pupuk kimia yang bikin pusing karena pemberian subsidi," katanya.
7986