Batam, Gatra.com-BP Batam tengah menyiapkan Auto Gate System Gerbang Masuk Terminal Batu Ampar . Sistem otomasi ini akan memudahkan pengguna jasa yang akan masuk dan keluar dari area pelabuhan karena secara langsung terekam pada sistem tanpa perlu mengantre. Dengan upaya tersebut, maka kemacetan di ruas jalan Batu Ampar dapat segera teratasi.
Pembangunan Auto Gate System ini melalui beberapa proses yang ditinjau langsung pengerjaannya. Pada Selasa (12/10), Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengecek kesiapan pengembangan Gerbang Masuk Terminal Batu Ampar.
Proyek dengan nilai kontrak Rp 6.080.457.005,20 ini, berjangka waktu 120 hari dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Royal Unions serta konsultan supervisi PT. Ganesha Geo Solusi.
“Peninjauan Auto Gate System Batu Ampar ini dalam rangka menyempurnakan peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang rencananya akan rampung pada akhir bulan Oktober,” ucap Muhammad Rudi.
Adapun progres pembangunan Pelabuhan Batu Ampar diantaranya, pemasangan rangka baja gerbang, pengecoran sirkulasi alur keluar masuk, pekerjaan drainase kawasan gerbang, pembangunan pos jaga dan pemasangan instalasi jalur kabel fiber optik.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan pembangunan fisik untuk Gerbang Masuk Pelabuhan Batu Ampar telah terealisasi 80%. Setelah itu, akan dilakukan pemasangan software.
“Kita berharap dengan pembangunan ini, Pelabuhan Batu Ampar dapat menjadi salah satu Pelabuhan Percontohan di Indonesia, khususnya Kota Batam,” ujar Syahril Japarin.
Nantinya, alat pemeriksaan keluar-masuk barang terkoneksi dengan sistem Bea Cukai. Aplikasi BP Batam Seaport Information Management System (B-SIMS) terintegrasi dengan Auto Gate System dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Online. Keunggulannya, agar pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar.
“Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar ini harus segera kita selesaikan, dalam mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar berdaya saing Internasional,” tutur Muhammad Rudi.
BLE yang merupakan bagian National Logistics Ecosystem (NLE) ini menjadi wadah yang mempertemukan komunitas logistik. Platform ini memfasilitasi importir dan eksportir untuk melihat dan memilih harga dan kualitas atas ketersediaan truk, vessel, dan warehouse dalam satu aplikasi, dari hulu hingga hilir. (*)