Batanghari, Gatra.com - Wakil Ketua I DPRD Batanghari, Jambi, Muhammad Jaafar menerima laporan warga perihal mulai terjadi kelangkaan LPG 3 Kg. Ia secara tegas memberi warning atau peringatan seluruh agen dan pangkalan agar penyaluran gas melon tepat sasaran.
"Sekarang kita lihat ada pengurangan kuota LPG 3 Kg masing-masing kabupaten/kota. Masyarakat banyak keluhan atas kelangkaan LPG," ucap Jaafar dikonfirmasi Gatra.com, Selasa (12/10).
Pemicu kelangkaan LPG 3 Kg menurut dia akibat adanya program baru yang berakibat pengurangan kuota. Politisi Partai Golkar tiga periode berjanji akan memanggil Komisi yang bermitra kerja dengan Bagian Perekonomian dan Pembangunan.
"Saya akan menyampaikan kepada Komisi bahwa sekarang stok LPG 3 Kg susah diperoleh masyarakat," ucapnya.
Anak buah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta instansi terkait gencar melakukan pengawasan. Jangan sampai masyarakat semakin sulit membeli LPG 3 Kg. Apalagi kini terjadi pengurangan kuota.
"Sistem penyaluran LPG 3 Kg harus diperketat. Artinya, satu masyarakat silahkan beli satu tabung. Jangan sampai ada masyarakat bisa membeli hingga beberapa tabung dari pangkalan," katanya.
Asmidar, salah satu pemilik pangkalan LPG 3 Kg dalam wilayah Kecamatan Muara Bulian mengakui terjadi kelangkaan dan pengurangan. Dia setuju wacana pemerintah merubah skema subsidi LPG 3 Kg, tapi dirinya harus lebih dalam memahami perihal wacana tersebut.
Menurut dia kriteria penerima subsidi LPG 3 Kg harus dikaji ulang. Tak hanya masyarakat sekitar pangkalan berpenghasilan rendah, pelaku UMKM pun harus diutamakan. Sebab pelaku UMKM bisa menghabiskan lebih dari satu tabung setiap hari.
"Potensi kelangkaan LPG 3 Kg saya belum memahami, mungkin pihak pertamina yang lebih tahu. Saya hanya penyuplai diberi kuota sekian untuk selanjutnya pendistribusian. Memang saat ini sedang ada kelangkaan dan pengurangan," ujarnya.