Jenewa, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menunggu data klinis lengkap mengenai obat antivirus yang dibuat oleh Merck & Co Inc, bagi pasien COVID-19 ringan hingga sedang.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara WHO Christian Lindmeierpada hari Selasa, sehari setelah Merck mengatakan telah mengajukan permohonan otorisasi regulasi penggunaan darurat di Amerika Serikat.
Ketika Lindmeier, ditanya pada briefing PBB di Jenewa tentang obat tersebut, ia mengatakan: “Memang, ini adalah perkembangan yang menarik. Kita harus melihat data lengkapnya. Jika itu benar, maka itu adalah senjata lain dalam perang melawan pandemi COVID-19.”
Diketahui pengobatan obat molnupiravir, tersebut telah memangkas jumlah pasien rawat inap dan berkurangnya kematian hingga 50 persen dalam uji coba pasien, yang sakit ringan hingga sedang --memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit, sebagaimana data yang dirilis perusahaan obat tersebut, bulan ini.