Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan angka kemiskinan di wilayahnya dapat menurun menjadi satu digit meski dalam kondisi masih dihantam pandemi virus corona atau Covid-19.
Sekda Provinsi Sumsel, S.A. Supriono, mengatakan pemerataan pembangunan di wilayahnya akan terus dilanjutkan. Kendati begitu, bukan saja infrastruktur, tapi juga bidang ekonomi kerakyatan untuk menekan angka kemiskinan masyarakat.
“Karena itu, apapun yang jadi usulan (program) pemerintah kabupaten dan kota pada 2022 harus memberikan efek pada penurunan kemiskinan sesuai dengan taget satu digit. Jadi, muaranya itu ke kesejahteraan rakyat melalui upaya PEN (Pemulihan Ekonomi Nasioanl),” ujarnya, Selasa (12/10).
Menurutnya, pemerintah kabupaten dan kota di wilayahnya pun harus mengevaluasi wilayah-wilayah mana saja yang menjadi prioritas untuk ditangani, utamanya kawasan yang masuk tingkat kemiskinan cukup tinggi.
“Tentunya, kami berharap untuk Pemkab Banyuasin dapat membuat program yang nyata untuk menekan kemiskinan. Misal, melalui program bedah rumah dan lainnya sehingga bisa mengurangi kemiskinan,” katanya.
Sebelumnya, Sekda Kabupaten Banyuasin, Muhammad Senen mendatangi kantor gubernur belum lama ini untuk memaparkan 17 program prioritas yang akan dijalankan pemerintah kabupaten setempat pada Tahun Anggaran (TA) 2022. Mulai dari pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi rawa termasuk normaslisasi/restorasi/pemeliharaan sungai, usulan kegiatan bidang persampahan, program optimalisasi perumahan rakyat (pro rakyat).
Kemudian, sambungnya, usulan pembangunan dan rehab dermaga serta pembangunan tambatan perahu, kegiatan program bidang olahraga dan perumuhan, program bidang pendidikan dan program pemenuhan akses internet di tujuh desa. “Kita harap bantuan dari gubernur dalam membangun sejumlah proyek infrastruktur di Banyuasin di TA 2022 mendatang,“ ujarnya.
Di tempat sama juga, Wali Kota Lubuk Linggau, SN Prana Putra Sohe turut memaparkan sebanyak 32 usulan program yang diharapkan dapat dibantu Gubernur Sumsel.
Ke-32 usulan itu di antaranya infrastruktur pengembangan wilayah ada 9 kegiatan, infrastruktur dasar dan penyehatan ada 12 kegiatan, pengembangan destinasi pariwisata ada satu kegiatan, pengembangan ruang terbuka publik dan taman olahraga ada empat kegiatan dan peningkatan prasarana pemukiman ada enam kegiatan. “Total estimasi anggaran dana dari usulan yang kita berikan ini mencapai Rp180 miliar lebih,” katanya.
Dijelaskannya, untuk infrastruktur pengembangan wilayah sendiri, skala prioritas jatuh pada peningkatan Jalan Kerengak Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau dengan anggaran kebutuhan sebesar Rp12 miliar. Sedangkan infrastruktur dasar dan penyehatan lingkungan skala prioritas peningkatan Jalan Nirwana Kelurahan Jogoboyo dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp2 miliar.
Sementara itu, lanjutnya, bidang infrastruktur dasar dan penyehatan lingkungan skala prioritas pembangunan Brojong Sungai Mesat, Kelurahan Muara
Enim dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp500 juta. Lalu, bidang pengembangan destinasi pariwisata skala prioritas peningkatan unit Inclinator Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dengan estimasi kebutuhan anggaran Rp5,5 miliar.
Selanjutnya, untuk bidang pengembangan ruang terbuka publik taman olahraga dengan skala prioritas melakukan rehab total Gor Megang Kota Lubuklinggau dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp39,4 miliar.
“Sedangkan untuk peningkatan prasarana pemukiman dengan skala prioritasnya peningkatan Jalan Lingkungan Kelurahan Cereme Taba, Ulak Suring dan Bandung Kiri dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp2,4 miliar lebih,” katanya.