Karanganyar, Gatra.com - Pemkab Karanganyar menjamin biaya pendidikan anak yatim piatu korban Covid-19. Instansi terkait diminta mendata jumlah angka resminya.
Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar Juliyatmono dihadapan anak yatim dan pendampingnya saat pemberian bantuan paket bersekolah dari Baznas Provinsi Jawa Tengah di rumah dinasnya, Senin sore (11/10).
"Bagaimana caranya nanti agar bisa bersekolah. Pemkab bertanggung jawab penuh. Mohon didata jangan sampai terlewat. Anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena corona," katanya.
Ia memerintahkan pendataan tersebut ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk. Biaya sekolah, yang ditanggung tidak hanya peserta didik di sekolah negeri namun juga madrasah dan pondok pesantren. Baik itu berada di Karanganyar maupun luar kota.
Menurutnya, bantuan itu menyesuaikan usia sasaran.
"Apabila sekarang ada diantara anak-anak yang menjadi korban Covid-19 sudah SMA, nanti bisa dikutkan dalam pelatihan kerja. Kalau memiliki keterampilan, bisa diikutkan dalam magang kerja supaya mereka bisa terus belajar dan mandiri," katanya.
Sementara itu, data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Karanganyar menyebutkan sampai Agustus 2021, telah didata 638 anak yatim dan yatim piatu korban Covid-19. Usia anak-anak tersebut antara 5-13 tahun.
“Hari ini yang memperoleh bantuan paket sekolah dari Baznas Provinsi Jawa Tengah ada 145 anak yatim. Tapi tadi penyerahannya secara simbolis diawali dari Kecamatan Karanganyar. Penerima bantuan berasal dari 15 kecamatan,” kata Ida Utami, staf Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Karanganyar.