Jakarta, Gatra.com - Makin langkanya para penutur bahasa-bahasa daerah di Indonesia berpotensi untuk memudarkan bahasa dan sastra di suatu daerah. Satu lagi bahasa yang dikhawatirkan mengalami kepunahan adalah Bahasa Komering yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel).
Disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Sumsel, Umar Solikhan, Bahasa Komering merupakan bahasa daerah yang memiliki kekayaan kosakata dalam sastra lisan berbahasa Komering, namun dalam dalam dasawarsa terakhir ini sudah banyak ditinggalkan. Bahkan banyak masyarakat Komering sendiri tidak lagi menggunakan Bahasa Komering dalam kehidupan sehari-harinya.
Kata Umar, Meskipun Bahasa Komering belum mengarah pada kepunahan, Namun Bahasa Komering sudah mengalami proses perubahan. "Perubahan tersebut nampak pada pengurangan kosa kata klasik misalnya telah telah tergantikan oleh kosa kata baru, bisa juga kosa kata Bahasa Melayu Palembang diubah menjadi kosa kata Bahasa Komering dan bahkan hilang sama sekali," jelas Umar kepada wartawan, Senin (11/10).
Umar menyebut, Salah satu penyebab dari mulai terkikisnya Bahas Komering disebabkan faktor dari perkawinan antar etnik. Juga tak terlepas mulai banyaknya pengajaran pada Bahasa Indonesia sebagai bekal sang anak untuk merantau kelak.
"Meskipun pengajaran Bahasa Indonesia baik, namun kenyataannya saat ini penghargaan terhadap bahasa daerah makin berkurang. Hal itu tercermin dari kurangnya intensitas pemakaian bahasa daerah," tuturnya.
Oleh karenanya, Umar mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penelitian guna mendeskripsikan macam-macam teks sastra lisan berbahasa lisan Komering. Nantinya, hasil pendeskripsian macam-macam teks sastra lisan tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat umum dan dunia pendidikan mengetahui kosakata apa saja yang terdapat di dalamnya.
"Hasil penelitian ini juga diproyeksikan akan digunakan dalam penyusunan kamus KomeringIndonesia. Kamus juga ditujukan sebagai sumber pengetahuan bagi peminat penutur bahasa Komering yang ada di perantauan," ujarnya.
Selain itu, kajian juga dilakukan terhadap sastra lisan Komering Hiring-Hiring. Umar menerangkan, hiring-hiring merupakan sastra lisan yang dimiliki etnis Komering, terutama terletak di wilayah bagian ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Sumatra Selatan. Sastra lisan tersebut merupakan genre puisi yang berbentuk semacam pantun
Berdasarkan kajian vitalitas yang telah dilakukan, kata dia, sastra lisan menunjukkan hiring-hiring hampir punah dengan nilai indeks rata-rata 0,37. "Di samping itu, proporsi penutur sastra lisan dalam populasi penduduk yang relatif sangat minim, alih wahana sastra lisan yang tidak ada, sastra lisan hiring-hiring tidak diajarkan dalam pembelajaran di sekolah, serta jumlah dan kualitas dokumentasi yang sangat minim," bebernya.
Umar pun berharap, kajian-kajian yang dilakukan Balai Bahasa Sumsel ini nantinya dapat dipaparkan dalam. forum diskusi kelompok terpumpun dengan masyarakat dan pemangku kepentingan, guna menumbuhkan kesadaran dan semangat mencegah punahnya bahasa daerah dari Sumsel tersebut.
"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan pun sudah menyanggupi merevitalisasi sastra lisan Komering dengan mendokumentasi menjadi bentuk buku atau terbitan. Pemerintah dan masyarakat OKUT bersedia membantu sepenuhnya upaya-upaya tersebut," tandasnya.