Batam, Gatra.com – Pemerintah Singapura melalui beberapa media setempat memberitakan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunda pemberlakuan travel bubble bagi warganya yang ingin berwisata ke Bumi Segantang Lada.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, membantah hal itu melalui konfrensi pers untuk mengklarifikasi berita dari beberapa media di Singapura yang menyebut bahwa Pemprov Kepri sengaja menunda pelaksanaan travel buble tersebut.
Padahal menurut Ansar, terkait travel bubble sudah cukup panjang pembahasannya dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Kepri juga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Sehingga sudah waktunya dibuka kembali pintu pariwisata yang ada.
"Kita luruskan berita itu. Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bahwa akan segera membuka pintu bagi turis asing, baik di Bali maupun di Kepulauan Riau. Untuk ebih detailnya, rencana itu akan ditentukan oleh Pemerintah Pusat dimana lokasi yang didahulukan untuk dibuka," katanya, Senin (11/10).
Pemprov Kepri, kata Ansar, sudah dua kali melakukan Zoom meeting bersama sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait untuk mendiskusikan rekomendasi persiapan bagi Kepri sebagai pilot projek dibukanya jalur wisatawan mancanegara seperti di Bali dan Kepri.
"Dalam setiap pembahasan, tidak pernah ada pernyataan resmi dari Provinsi Kepri agar menunda travel buble. Justru kita mendorong agar percepatan travel buble ini terwujud, agar segala sektor juga turut bergerak bangkit," ujarnya.
Dalam rapat terakhir bersama Kementerian Perhubungan, Ansar mengakui, jika Menteri Perhubungan meminta Pemprov Kepri segera menyiapkan pilot projeknya terlebih dahulu sebelum menerima wisatawan mancanegara.
"Kemarin, hasil bembicaraan kita bersama Menteri Perhubungan, beberapa titik jalur wisman yang rencana akan mulai dibuka adalah Bandara Batam dan Tanjungpinang, Nongsa, Bandara Bentan Telani, Pelabuhan Tanjungpinang, Pelabuhan Ferry Harbourbay, dan Pelabuhan Ferry Batam Center," katanya.
Kementerian Perhubungan dan Pemprov Kepri juga telah sepakat untuk membuka kawasan wisata di Bintan Resort Kepri sebagai pilot projek. Lokasi ini dipilih lantaran sangat isolated, merupakan kawasan terpadu dan tidak berafiliasi ke masyarakat sekitar secara langsung.
Realisasi pilot project travel bubble di Bintan Resort, lanjut Ansar, juga mulai membahas kesiapan terkait segala aturan dan persyaratan yang harus dipersiapkan. Seperti fasilitas TCM yang hanya butuh waktu 1 jam untuk mengetahui hasil swab PCR dan lain sebagainya.
Sementara itu, terkait perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Singapura yang kian mengganas, hal itu telah menjadi perhatian Pemerintah Pusat untuk diambil kebijakan dan akan segera dibahas dalam rapat terbatas.
"Mudah-mudahan secepatnya ada keputusan, mana yang boleh dibuka dan mana yang belum diizinkan untuk menyambut wisatawan mancanegara," tuturnya.