Home Internasional Unit Khusus CIA Ini Siap Bendung Gempuran Cina

Unit Khusus CIA Ini Siap Bendung Gempuran Cina

Washington D.C, Gatra.com – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menyatakan, pihaknya telah membentuk unit khusus yang berfokus pada Tiongkok. Unit tersebut akan menjadi benteng keamanan nasional Amerika Serikat (AS) dari ancaman keamanan yang diberikan Cina kepada negara adidaya tersebut.

Unit tersebut dinamai sebagai China Mission Center (CMC) yang berada langsung di bawah naungan CIA. Pusat Misi Cina tersebut dibentuk untuk mengatasi tantangan, ancaman, dan gangguan yang diberikan Republik Rakyat Tiongkok yang melintasi semua area misi CIA.

Direktur CIA, William Joseph Burns mengatakan, ancaman terbesar itu datang dari pemerintah Cina, bukan rakyatnya atau warga sipil. Pusat Misi akan mengawasi aktivitas klandestin atau “bawah tanah” yang dilakukan agen rahasia Cina.

“CMC akan semakin memperkuat kerja kolektif kita pada ancaman geopolitik terpenting yang kita hadapi di abad ke-21, pemerintah Cina yang semakin bermusuhan,” kata Burns dilansir dari Reuters.

Diplomat karier yang pernah bertugas di Yordania itu menyebut, CIA akan berfokus pada kekuatan Rusia yang agresif, Korea Utara yang provokatif, dan Iran yang memusuhi. Ketegangan AS dengan Cina mencapai puncaknya di masa pemerintahan Presiden Trump di mana Tiongkok dituding melakukan pencurian kekayaan intelektual di negeri Uwak Sam.

Pemerintah AS melaporkan sekitar seribu kasus pencurian kekayaan intelektual ditangani FBI, dan hamper sebagian besar berkaitan dengan kelompok peretas Cina. Salah seorang pejabat senior CIA membandingkan fokus badan intelijen tersebut pada Rusia selama Perang Dingin dan konsentrasinya pada kontra-terorisme pasca serangan 9/11.

Dalam rentang itu, hampir tidak ada unit seperti itu yang secara eksplisit berfokus pada Cina, dan CIA mengumumkannya secara terbuka. Pada awal pemerintahan Biden, hubungan dengan Beijing memburuk karena perbedaan dalam banyak hal, termasuk Hak Asasi Manusia (HAM), Hong Kong dan Laut Cina Selatan (LCS).

Reuters melaporkan, sedikit kemajuan terlihat, saat pejabat tinggi dari kedua negara bertemu pekan lalu guna meningkatkan komunikasi dan mengatur pertemuan virtual presiden pada akhir tahun.

Salah seorang pejabat intelijen anonim mengatakan, Unit Cina merupakan salah satu perombakan yang dihasilkan dari tinjauan CIA pada musim semi lalu. Langkah lain yang diambil termasuk menggabungkan Pusat Misi Iran yang pernah dibentuk Presiden Trump menjadi Unit Timur Tengah (yang lebih luas), serta menggabungkan Unit Korea dengan Unit Asia-Pasifik Timur (yang lebih luas).

Burns mengatakan, CIA juga membentuk posisi untuk Chief Technology Officer serta kantor baru yang disebut Transnational and Technology Mission Center. Unit tersebut, kata pejabat senior CIA, akan memungkinkan badan intelijen itu fokus pada isu-isu kesehatan global, perubahan iklim, bencana kemanusiaan dan gangguan yang disebabkan oleh teknologi.

Ketua Komite Intelijen DPR dari Demokrat Adam Schiff menyambut baik langkah yang diambil Burns. “Dengan model otokratis yang secara agresif berusaha untuk mengekspor dan kapasitas teknologi yang berkembang pesat, Cina merupakan tantangan besar bagi AS dan masa depan nilai-nilai demokrasi,” pungkas Schiff.

898