Home Politik Desa Damai Dibuat di Solo untuk Tekan Intoleransi

Desa Damai Dibuat di Solo untuk Tekan Intoleransi

Solo, Gatra.com – Wahid Foundation dan UN Women membuat Desa Damai di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo. Desa Damai ini diharapkan bisa meminimalisir intoleransi yang selama beberapa waktu terakhir meningkat.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menjelaskan, selama beberapa waktu terakhir, aksi intoleransi di Indonesia meningkat. Dari penelitian yang dilakukan, ada daerah-daerah dengan angka intoleransi tertinggi di Indonesia, terjadi di beberapa daerah, salah satunya di Jawa Barat.

Di sisi lain, Kota Solo angka intoleransinya masih berada di indikator menengah. Meskipun Solo dikenal sebagai daerah dengan sumbu pendek.

”Kalau Solo ini memang pemicunya sosok Pak Wali yang menjadi sasaran. Banyak peristiwa yang diciptakan di sini, tetapi bukan Solo sendiri pemicunya,” kata Yeni Wahid dalam Peluncuran Desa Damai di Kelurahan Tipes, Sabtu (9/10).

Intoleransi ini belum tentu dilakukan oleh orang Solo karena beberapa peristiwa justru dilakukan oleh orang luar Solo, namun lokasinya di Solo.

Untuk itu, Desa Damai ini diharapkan bisa menjaga dan memastikan Kota Solo memiliki ketahanan mental sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi ketika ada ancaman dari luar atau inflitrasi ideologi yang berbeda di tiap warga dalam lingkungan masyarakat.

”Makanya warga juga harus dikuatkan, salah satunya dengan Desa Damai ini. misalnya dengan program pelatihan ekonomi, penguatan masyarakat terhadap toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman dan perbedaan,” ucapnya.

Selain di Solo, Desa Damai juga sudah dibuat di Sukoharjo, Klaten, dan beberapa daerah lainny. ”Sudah ada 30 daerah yang menjadi mitra dan 18 daerah yang mendeklarasikan ini,” katanya.

Deklarasi Desa Damai ini juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ganjar mengapresiasi adanya Desa Damai ini. Menurutnya, Desa Damai ini bisa membuat suasana di lingkungan masyarakat menjadi lebih nyaman dan rukun.

”Kalau konsep ini bisa dilaksanakan di tiap desa, maka lingkungan akan damai, dengan begitu pembangunan akan gampang,” katanya.

1449