Jambi, Gatra.com - Massa mengatasnamakan Gerakan Penyelamat Masa Depan Jambi, menggelar aksi di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (9/10). Mereka menuntut Menteri Agama untuk tidak melantik Zoztafia sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jambi.
Massa aksi menduga adanya praktek penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang dilakukan oleh Zoztafia, yang juga pelaksana tugas Kepala Kakanwil itu. Zoztafia diduga meminta sejumlah uang ke para kontraktor dan kepala sekolah untuk modal maju sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi.
Menurutnya, dugaannya juga diperkuat dengan tidak aktifnya seluruh CCTV yang ada di Kanwil Kemenag Provinsi Jambi. Bahkan dalam asesmen, Zoztafia melobi sejumlah pihak terkait supaya bisa masuk tiga besar sebagai prasyarat untuk dilantik.
"Berdasarkan pengakuan tim asesmen, saudara Plt (Zoztafia) tidak memenuhi standar nilai untuk masuk ke 3 besar, kenapa tiba-tiba namanya bisa muncul, dan orang yang seharusnya mendapatkan nilai tertinggi dan masuk 3 besar malah tersingkirkan," kata koordinator aksi, Abdullah Saja.
Dia menyebutkan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah dibohongi oleh bawahannya. Massa mengancam jika tuntutan itu tidak diindahkan bakal menggelar aksi susulan, yakni di Istana Presiden RI, KPK, Kajagung, Kapolri dan Kemenag RI.
"Kami Gerakan Penyelamat Masa Depan Jambi merasa perlu memperjuangan tegaknya keadilan dan kebenaran demi mendukung program Bapak Presiden, mewujudkan pemerintahan yang bersih bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dan meminta Bapak Menteri Agama melantik orang yang betul-betul berintegritas dan kompeten," sebut massa.
Mantan Wakil Sekretaris PP Ansor Korwil Sumatera, Ridwan Balia mengaku sangat terkejut jika itu betul-betul terjadi. "Kalau itu memang ada, sangat disayangkan," katanya.
Ridwan berharap, pemilihan pejabat kemenag berjalan transparan dan akuntabel. Kemenag harus memberikan contoh yang baik ke masyarakat. "Sebaiknya Kementerian Agama melakukan perbaikan-perbaikan baik tingkat kabupaten/kota maupun wilayah dengan berintegritas, bersih dan menghilangkan unsur-unsur kepentingan," katanya.
Ia pun menyarankan Menteri Agama menurukan Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag ke Jambi, guna mengusut tuntutan aksi yang digelar massa tersebut.
"Asumsi masyarakat seharusnya ditindaklanjuti sama pihak berwajib. Seharusnya juga itjen kemenag turun, itjen itukan tugasnyamelakukan pengecekan ke personal maupun sub subtansi yang melakukan penyalahgunaan wewenang," ujarnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Kanwil Kemenag Jambi, Yazid, yang dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp dan telepon pribadinya tidak merespon pertanyaan wartawan terkait materi yang disuarakan para massa aksi.
Untuk diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melantik 16 pejabat tinggi pratama atau pejabat eselon II, Kemarin, Jumat (8/10), tanpa melantik pejabat tinggi Jambi. Belum diketahui pasti penyebab tidak ikut dilantiknya Kakanwil Jambi.