Banyumas, Gatra.com - Sate bebek adalah salah satu kuliner asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang cukup populer. Berbagai macam menu olahan daging unggas ini sangat mudah ditemukan di Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sumpiuh, wilayah perbatasan Banyumas-Kebumen.
Salah satu menu yang paling unik adalah sate bebek sepanjang setengah meter. Tusuknya yang cukup panjang itu membuatnya sulit untuk dibungkus dan dibawa pulang.
Sate bebek anti mainstream itu hanya tersedia di Taman Sentana, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, destinasi wisata yang berada di ujung timur Kabupaten Banyumas. Disebut tak lazim karena ukuran tusuk yang tidak biasa seperti menu sate pada umumnya.
Pengelola Taman Sentana sekaligus penggagas menu unik ini, Benny Clay Rozali (36) menuturkan, tusuk sate biasanya hanya 15-30 sentimeter. Ide untuk membuat sate bebek berukuran setengah meter karena ingin menunjukkan ciri khas daerah serta keunikan masakan lokal.
"Awalnya kami ingin ada ikon tersendiri untuk resto ini. Tusuk sate sepanjang setengah meter bisa dibilang masih jarang di Indonesia. Sate bebek ini juga terkenal sebagai kuliner asli Kecamatan Tambak dan Sumpiuh," ujar Benny, Sabtu (9/10).
Dia menjelaskan, sate dengan bahan baku itik (Jawa) itu disajikan dalam satu tusuk di atas wadah bilah bambu setengah lingkaran beralas daun pisang. Di beberapa sisi ditambahkan irisan tomat dan mentimun.
Sebagai pelengkap, sambal kecap dan sambal kacang menjadi pendamping. Tingkat rasa pedas sambal itu bisa disesuaikan selera. Jika ingin pedas, pengunjung tinggal memesan kepada pramusaji untuk menambahkan cabai.
Kunci kenikmatan menu ini terletak pada cara pengolahan bebeknya. Daging bebek harus dimasak agar empuk atau tidak alot, serta tidak berbau amis.
Sensasi menikmati sate sepanjang lengan orang dewasa itu terletak pada cara makannya. Bagi yang belum pernah mencicipi, tentu menjadi tantangan tersendiri. Sebab, penikmatnya harus berpikir dua kali untuk melepas deretan daging satu persatu.
"Tapi untuk sekarang, masih harus makan di tempat. Karena belum bisa dibungkus untuk dibawa pulang," kata Benny.
Berbeda dengan warung lainnya, dia menjual sate bebek ini per tusuk. Satu porsinya, hanya seharga Rp 25 ribu, sudah termasuk nasi.
"Beli satu tusuk tetap kami layani. Untuk promo saat ini kami berikan bonus segelas teh dingin atau hangat," kata dia.
Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 ini, Warung Sate Bebek di Taman Sentana hanya buka pukul 08.00 sampai pukul 16.00. Tidak hanya menikmati sate, pengunjung juga bisa memanjakan mata dengan melihat pemandangan alam desa serta Sungai Cawang mengalir di dekat objek wisata tersebut.
Salah satu pengunjung, Dian Aprilia (30) mengatakan, menu yang disediakan warung sate bebek di Taman Sentana itu cukup unik. Dia mengaku baru pernah melihat ukuran tusuk yang panjang.
"Tapi rasanya enak, daging satenya juga empuk," ujarnya.