Home Milenial Bupati Minta Dua Anak Janda Buruh Emping Peraih IPK Cumlaude Dirikan Sekolah Inklusi

Bupati Minta Dua Anak Janda Buruh Emping Peraih IPK Cumlaude Dirikan Sekolah Inklusi

Kendal, Gatra.com- Bupati Kendal Dico M Ganinduto meminta dua putri Muzaroah, seorang buruh penumbuk emping melinjo yang menyelesaikan pendidikan tingginya dengan meraih IPK cumlaude di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mendirikan sekolah inklusi di Kendal.

Kedua putri Muzaroah warga Dukuh Wonokerso, Desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan Kendal Jawa Tengah, bernama Sayidatul Maslahah yang lulus S2 Pendidikan Luar Biasa UNY dan Nur Milati lulus S1 Pendidikan Teknik Mekatronika UNY. Keduanya meraih IPK cumlaud, Sayidatul Maslahah memperoleh IPK 3,78 dan Nur Milati memperoleh IPK 3,78.

Tak hanya meminta mendirikan sekolah inklusi, Dico juga mewanti-wanti kepada keduanya yang telah ditinggal ayah kandungnya meninggal dunia tahun 2002 untuk tidak meninggalkan Kendal.

Hal ini disampaikannya Dico saat mengunjungi rumah dua dara peraih cumlaude di kediamannya usai melaksanakan salat Jumat keliling di Masjid Baitul Mu'minin Desa Tirtomulyo. "Prestasi yang diraih anak-anak Ibu Muzaroah ini sangat membanggakan. Demikian ini harus bisa jadi contoh bagi masyarakat Kendal," kata Dico, Jumat (8/10).

Lanjut Dico, Pemkab Kendal akan berkolaborasi dengan keduanya untuk mendirikan sekolah inklusi dan teknologi. Pemkab Kendal juga akan membangun badan riset yang akan dilakukan warga asli Kendal. Dico berharap, dengan hasil kolaborasi yang dibangun dengan warga asli Kendal yang berprestasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kendal, khususnya dalam pendidikan inklusi di Kendal.

Dalam kesempatan tersebut, bupati menyerahkan bantuan untuk Rumah Tak Layak Huni dari Baznas Kendal sebesar Rp 15 juta kepada Muzaroah. Bantuan sejumlah uang dari kantong pribadi bupati juga diberikan kepada wanita kurang mampu yang tinggal di rumah berlantai tanah yang mampu mengantarkan anaknya sukses mengenyam pendidikan.

Selain itu dari Disdikbud Kendal juga menyerahkan bantuan batik kepada kedua anak Muzaroah.

Saat berkunjung ke rumah Muzaroah, Dico juga melihat langsung bagaimana Muzaroah menumbuk emping sebagai pekerjaan yang ditekuni sehari-hari demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan, dalam kesempatan tersebut, Bupati Kendal juga meminta diajari cara menumbuk emping yang benar saat berada di dapur rumah Muzaroah.

Sementara itu, Sayidatul Maslahah ditemani adik dan ibunya mengaku berterima kasih atas perhatian Bupati Kendal. Dengan wajah haru ia mengatakan bahwa, kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Kendal, menurutnya bagaikan sebuah mimpi.

"Kedatangan bupati ke gubuk kami ini seperti sebuah mimpi. Saya sangat berterimakasih atas segala suport yang diberikan, baik kepada bupati, Baznas maupun kepada Disdik Kendal," katanya.

Ia menyampaikan, prestasi yang berhasil diraih bukan sesuatu yang mudah saat dijalani. Namun dirinya menginginkan dengan apa yang telah berhasil diraihnya dapat mengembangkan Kabupaten Kendal lebih maju dan lebih baik lagi.

"Saat ini saya sedang mengembangkan riset dan tadi ditawari bupati untuk mengembangkan pendidikan inklusi di Kendal. Sementara adik saya ditawari pengembangan ke teknologi sesuai dengan jurusan yang diambilnya," ungkapnya.

Dikabarkan, Sayidatul Maslahah diterima sebagai salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun 2014. Selama menjalani perkuliahan, Sayidatul Maslahah mendapatkan prestasi akademik yang baik dan mendapat banyak penghargaan. Dia pernah ikut ajang internasional hingga magang di luar negeri. 

Saat lulus S1 pada 2018, alumni SMAN 1 Sukorejo itu mendapat IPK 3,83 dan menjadi wisudawan terbaik di jurusan kuliahnya. Sedangkan Nur Milati adalah alumni dari SMKN di Jawa Tengah yang merupakan SMK percontohan pertama di Indonesia.

Dia sekolah secara cuma-cuma, karena mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp 125 juta dalam bentuk pendidikan, asrama, baju dan lain sebagainya selama 3 tahun. Lalu, Nur Milati memperoleh beasiswa bidikmisi di prodi Pendidikan Teknik Mekatronika lewat jalur SBMPTN. Ia lulus dari prodi tersebut dalam waktu 3 tahun 9 bulan dan berencana melanjutkan jenjang S2 pada program studi yang sama melalui jalur beasiswa.

 

11600