Banyumas, Gatra.com– Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi meminta agar Kelompok Usaha Bersama (KUB) Petani Milenial Kapulaga, Desa Gungung Wuled, Kecamatan Rembang mampu mengekspor kapulaga hingga ke mancanegara. Bupati berharap KUB Kapulaga bisa meniru yang telah dilakukan KUB Gula Kristal Organik di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari.
“Saya mendorong lebih banyak petani yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dapat melakukan ekspor secara langsung tanpa melalui perantara atau sebagai ekportir mandiri." kata Bupati Tiwi, sapaan akrabnya, saat menyaksikan pengukuhan pengurus KUB petani milenial Kapulaga dan Paguyuban Pemuda Peternak Kambing Prima Jaya Minda, dikutip Jumat malam (8/10).
Menurut Tiwi, pemerintah pusat saat ini tengah mendorong ekspor dan telah menyiapkan dana bergulir untuk mengembangkan potensi daerah yang dapat diekspor. Langkah ini merupakan upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Pemerintah daerah, sampai pemerintah pusat harus mensupport, harus memberikan fasilitasi agar potensi-potensi local dari petani milenial dapat berdaya saing, bisa melakukan ekport sendiri dan berdampak pada kesejahteraan petani,” beberanya.
Kata dia, pengukuhan KUB Kapulaga ini menjadikan Desa Gunungwuled, Rembang menjadi desa tematik kapulaga. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang mengharapkan setiap desa memiliki potensi unggulan. Dan menjadikan potensi unggulan tersebut dijadikan tematik desa yang bersangkutan.
“Saya menginginkan masing-masing desa di Kabupaten Purbalingga memiliki satu keunggulan, yang harapannya satu keunggulan ini tidak dimiliki oleh desa-desa lain,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Mukodam menambahkan, luas lahan kapulaga di Kabupaten Purbalingga sekitar 1.200 hektar dengan produksi sekitar 2.080 ton per tahun. Khusus di Desa Gunungwuled luas lahan kapulaga 180 ha dengan produksi 800 kg kapulaga kering per hektar, dengan kadar air sekitar 14 - 20 persen.
Sementara, Luas lahan kapulaga di wilayah Kecamatan Rembang hampir mencapai 900 ha. Sentra kapulaga Purbalingga berada di wilayah Kecamatan Rembang. Lainnya berada di wilayah Kecamatan Karangmoncol dan Karangjambu. Selama ini kapulaga yang termasuk tanaman rempah, dijadikan sebagai bahan baku industri jamu, industri minuman aromatic dan lainnya.
“Pemasaran produksi kapulaga Gunungwuled sudah dikirim ke luar daerah, termasuk ke PT Sidomuncul, bahkan kapulaga dari Purbalingga sudah dipasarkan eksport ke Turki,” ucap Mukodam.