Newcastle, Gatra.com – Klub semenjana English Premier League (EPL), Newcastle United, boleh berbahagia lantaran konsorsium yang dipimpin oleh Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, telah resmi mengakuisisi klub berjuluk The Magpies tersebut pada Kamis, (7/10/2021), waktu setempat, seperti diumumkan oleh laman resmi klub.
Pangeran Salman dikabarkan telah membeli Newcastle dengan mahar sebesar Rp5,8 triliun melalui perusahaan konsorsiumnya, Public Investment Fund (PIF). Dengan gelontoran dana dari sang pangeran, Newcastle diprediksi tak hanya akan menjadi raksasa di inggris, tetapi juga di kompetisi Eropa.
Insan sepak bola dunia di dunia maya, terutama penggemar Newcastle, pun ramai-ramai memperbincangkan langkah historis yang diambil oleh klub yang bermarkas di St. James’ Park itu.
Tak terkecuali sang legenda klub, Alan Shearer. “Yesssssssss. Kami berani untuk berharap lagi,” cuit Shearer melalui akun Twitter pribadinya @alanshearer kemarin malam.
Walau begitu, akuisisi Newcastle tersebut dinilai sinis oleh beberapa pihak, salah satunya adalah tunangan jurnalis Arab, Jamal Kashoggi. Tunangan tersebut adalah seorang perempuan bernama Hatice Cengiz.
Seperti diketahui, Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis yang kerap mengkritik hegemoni kerajaan Pangeran Salman. Ia kemudian diduga dimutilasi di ibu kota Turki, Istanbul, tiga tahun silam oleh sekelompok orang yang disinyalir merupakan orang-orang suruhan sang pangeran.
“Saya sangat kecewa [dengan akuisisi Newcastle oleh Pangeran Salman],” ujar Cengiz seperti dilansir oleh BBC Sport pada Jumat, (8/10/2021).
“Apa yang telah saya lakukan sejak pembunuhannya adalah mencari keadilan bagi Jamal setiap harinya, setiap kesempatan yang saya temukan, atau setiap tempat yang bisa saya bisa saya kunjungi dan tanyai lebih,” imbuh Cengiz.
“Namun, tiba-tiba, saya melihat berita itu dan orang-orang membicarakan pengambilalihan [kepemillikan Newcastle] dan saya bilang, ‘Please, jangan lakukan itu. Hargailah dirimu sendiri,’” ujar Cengiz.
Cengiz sebenarnya sudah mengingatkan penggemar Newcastle United untuk menolak tawaran Pangeran Salman untuk mengakuisisi klub tersebut sejak Mei 2020 lalu. Itulah mengapa ia tampak kecewa dengan riuhnya kabar akuisisi klub tersebut kali ini.
“Tampaknya mereka [penggemar Newcastle] tak pernah peduli dengan apa yang terjadi pada Jamal. Mereka hanya peduli soal masa depan kondisi finansial klub,” ujar Cengiz.
Pembelian Newcastle oleh Pangeran Salman sebetulnya sudah santer terdengar sejak lama. Di tahun 2017, pemilik The Magpies, Ashley King, mengumumkan bahwa ia akan menjual klub yang dipimpinnya tersebut. Sejak ada tawaran dari sang pangeran, akuisisi klub tersebut kerap mengundang kontroversi.