Jakarta, Gatra.com - Harga mobil listrik diyakini akan semakin terjangkau seiring terus turunnya harga baterai mobil listrik. Saat ini harga mobil listrik di Indonesia masih relatif tinggi.
Beberapa model mobil listrik murni berbasis baterai ditawarkan dengan harga diatas Rp500 juta. Kondisi ini membuat konsumen berpikir dua kali untuk membawa pulang mobil jenis ini.
"Kalau mau dikategorikan, harga mobil listrik memang berada di kategori cukup tinggi. Mengapa hal ini bisa terjadi, salah satu penyebab adalah biaya dari baterai sebagai komponem utama masih cukup mahal," ujar Sales and Marketing Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia, Tan Kim Piauw baru-baru ini.
Namun demikian, Tan meyakini harga baterai akan semakin menurun. Otomatis harga mobil listrik juga akan menurun. Dan penjualan mobil listrik diprediksi akan tumbuh.
Data yang dirilis Gaikindo, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang semester pertama 2021 mencapai 1.900 unit. Jumlah ini terdiri atas model hybrid, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan mobil listrik baterai (BEV). Dimana hybrid terjual 1.378 unit, PHEV 34 unit, dan BEV menyumbang 488 unit. Sebagai pembanding, tahun lalu hybrid terjual 1.108 unit, PHEV 6 unit, dan BEV 120 unit. Pertumbuhan yang menjanjikan.
Meskipun tumbuh, namun kontribusi mobil elektrifikasi kurang dari 0,5% total volume penjualan mobil nasional sepanjang semester pertama tahun ini. Di level global, kontribusi mobil listrik sudah mencapai 3,2% dari total volume penjualan mobil 2020. Namun diyakini penjualan mobil listrik akan melesat dalam dekade ini. Karena harga baterai yang terus turun. Pada tahun 2023 harga baterai Li-Ion diprediksi sudah dilevel USD100/kWh. Pada level harga ini, mobil listrik sudah setara dengan mobil konvensional.
Data yang dirilis Ark Investment Management, Big Ideas 2021, harga mobil listrik pada 2025 akan lebih sama atau lebih murah dari mobil konvensional dikelas yang sama. ARK invest menyebutkan pada 2023 meskipun masih sedikit lebih mahal, tapi biaya operasional, perawatan, asuransi dan lainnya sudah lebih murah daripada mobil konvensional.
Kembali ke Nissan Leaf di Indonesia, Tan Kim Piauw mengatakan komponen mobil listrik lebih sederhana dari mesin konvensional. "Dealer-dealer kami sudah siap baik teknisi maupun part. Kami siapkan jaringan purna jual agar konsumen bebas khawatir," tambahnya.
Julian Olmon, head of Marketing PT Nissan Motor Distributor Indonesia melampirkan rincian biaya perawatan Nissan Leaf tahun pembuatan 2021 sebagai berikut:
Parts & Material | Biaya Jasa | Total + PPn 10% | |
10.000 km | Free | Free | Free |
20.000 km | Free | Free | Free |
30.000 km | Free | Free | Free |
40.000 km | Free | Free | Free |
50.000 km | Free | Free | Free |
60.000 km | Free | Free | Free |
70.000 km | Free | Free | Free |
80.000 km | Rp581.000 | Rp1.119.600 | Rp1.870.660 |
90.000 km | - | Rp435.400 | Rp478.490 |
100.000 km | Rp425.000 | Rp622.000 | RP1.151.700 |
Sumber: PT NMDI