Jakarta, Gatra.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 3 hal utama yang mereka inginkan lewat aplikasi PeduliLindungi dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Pertama, urainya, adalah untuk melakukan skrining. Terutama, pada aktivitas yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Arti skrining di sini ialah skrining status vaksinasi COVID-19 dan status tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Dengan demikian, semua aktivitas tersebut yang akan melakukannya, kita tahu status kesehatannya khususnya berkaitan dengan status vaksinasi dan status tracing-nya seperti apa," terang Budi, via Zoom dalam press conference bertajuk "Launching Integrasi Fitur QR Code Peduli Lindungi", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Kamis, (7/10).
Kedua, lanjutnya, adalah untuk melakukan fungsi tracing atau fungsi pelacakan. Dengan adanya Quick Response (QR) code yang mereka minta secara disiplin di-scan untuk memulai suatu aktivitas, diharapkan jika misalnya terjadi adanya kasus positif virus corona, mereka bisa dengan sangat cepat mengetahui siapa saja yang ada di tempat tersebut pada waktu itu.
"Akan sangat membantu proses pelacakan atau tracing yang dilakukan secara manual," kata Budi.
Ketiga, lebih lanjutnya, adalah untuk mendukung implementasi protokol kesehatan (prokes). Contohnya, jika di-scan lalu hasilnya hijau, orang tersebut dapat duduk di dalam ruangan restoran, satu meja bisa berempat dan waktu makannya bisa sampai 90 menit.
Akan tetapi jika hasilnya kuning atau merah, tambah Budi, duduknya harus di luar yang ada udara terbuka, satu meja hanya bisa berdua dan mungkin hanya dibolehkan makan selama 45 menit. "Itu adalah contoh-contoh di mana fungsi-fungsi dari aplikasi PeduliLindungi, baik ini untuk skrining atau untuk tracing, maupun juga untuk protokol kesehatan. Itu nantinya kita bisa jalankan dan membantu untuk memudahkan hidup kita menjalankan protokol kesehatan di aktivitas-aktivitas utama," tuturnya.