Home Kesehatan Pengendalian AMR pada Pasien di ICU Penting untuk Dilakukan

Pengendalian AMR pada Pasien di ICU Penting untuk Dilakukan

Jakarta, Gatra.com - Pengendalian Antimicrobial Resistance (AMR) atau Resistansi Antimikroba pada pasien infeksi di Intensive Care Unit (ICU) penting untuk dilakukan. Apabila tidak dikendalikan, AMR dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam penanganan infeksi.

Infeksi yang disertai dengan Resistansi Antimikroba ini dapat menyebabkan pasien tinggal lebih lama di Rumah Sakit (RS), biaya perawatan dan pengobatan yang mahal atau bahkan kematian. AMR merupakan tantangan di bidang kesehatan manusia serta kesehatan hewan dengan skala global yang perlu segera ditekan penyebarannya, dilansir dari press release yang diperoleh Gatra.com pada Kamis, (7/10).

Untuk mencapai hal ini, sangat penting untuk menekankan pendekatan One Health atau satu kesehatan bagi masyarakat yang melibatkan koordinasi berbagai sektor dan tokoh internasional, termasuk pakar kesehatan manusia dan hewan, agrikultur, finansial, lingkungan serta konsumen yang mendapatkan informasi dengan baik. Tanpa aksi yang nyata dan koordinasi semua sektor, dunia akan menuju ke era pascaantibiotik sehingga infeksi tidak dapat ditangani dan menyebabkan kematian.

"Antimicrobial Resistance merupakan masalah kesehatan global yang sangat serius. Terdapat kekhawatiran tentang semakin meningkatnya superbug yang resistan terhadap beberapa antimikroba sekaligus [Multi-Drugs Resistance atau MDR]. AMR dapat terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada berbagai sektor," kata Ketua Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) Hindra Irawan Satari.

Ia juga mengatakan bahwa penyebaran bakteri yang mengandung gen pembawa sifat AMR dapat berakibat kepada masyarakat menjadi terpapar AMR melalui infeksi, makanan dan lingkungan, khususnya di ICU yang merawat pasien berat sehingga terdapat kemungkinan pasien terpapar superbug yang berbahaya tersebut. Infeksi yang timbul akibat patogen tersebut dalam banyak kasus tidak responsif terhadap pengobatan yang saat ini sudah tersedia.

"Mengingat kompleksitas permasalahan AMR pada bidang kesehatan manusia dan hewan dan berbagai tantangannya, sangat penting untuk dapat menekankan peranan One Health dalam melawan AMR," imbuh Hindra.

207