Banyumas, Gatra.com – Pemerintah terus menggenjot angka cakupan vaksinasi di tingkat pelajar menyusul dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Di Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara, ribuan siswa menjalani vaksinasi Covid-19, Kamis (7/10).
Di Banyumas, sedikitnya 2.000 siswa SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang menjalani vaksinasi Covid-19 Kamis. Vaksin tersebut adalah alokasi melalui TNI sebanyak 500 dosis dan Polri sebanyak 1.500 dosis. Selain siswa, vaksinasi juga menyasar warga sekitar sekolah.
Kapolsek Ajibarang AKP Wawan mengatakan, vaksinasi ini dilakukan untuk memberikan imunitas karena siswa sudah menjalani PTM. Vaksin tersebut merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang menyasar 500 siswa.
"Untuk mempercepat PTM di wilayah Ajibarang kami menggelar vaksinasi kepada 2.000 siswa. Selain itu kegiatan vaksinasi itu juga akan bertahap ke depannya untuk pelajar di wilayah Ajibarang dan sekitarnya," katanya, Kamis (7/10).
Dia menjelaskan, simulasi PTM di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang mulai dilaksanakan hari ini, Kamis, 7 Oktober 2021. Seluruh guru, karyawan, serta siswa yang berjumlah 2.500 sudah divaksin.
Kapolsek Ajibarang menambahkan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan vaksinasi kepada siswa di wilayah Ajibarang yang belum divaksin dengan sekali pelaksanaan vaksin 1.000 dosis. .
"Karena masih banyak siswa di Ajibarang yang belum tervaksin, dalam waktu dekat kami akan menggelar vaksinasi ke sekolah yang lain," ucap Wawan.
Sementara, di Banjarnegara, SMA Negeri 1 Sigaluh bekerja sama dengan Kodim 0704 dan Dinas Kesehatan Banjarnegara menggelar vaksin serentak terhadap 500 siswa. Langkah ini dilakukan lantaran SMA ini sudah menggelar uji coba PTM secara terbatas.
Kepala SMAN 1 Sigaluh Ibnu Rohmadi mengungkapkan, vaksinasi digelar di gedung olahraga indoor SMAN 1 Sigaluh dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya sangat berterima kasih kepada Kodim 0704 yang menyelenggarakan vaksinasi massal kepada siswanya.
"Sekolah kami sudah melaksanakan Simulasi PTM dan juga pekan ini mulai melaksanakan PTM Terbatas. Jadi vaksinasi ini membuat kami semakin mantap dalam melangkah dan tidak terlalu khawatir lagi adanya klaster Covid-19 di sekolah,” ucap dia.
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono mengungkapkan, meskipun sudah divaksin, namun PTM Terbatas akan tetap dijalankan sesuai prosedur, yaitu 30 persen saja siswa yang masuk sekolah.
"Kita tidak mau buru-buru, tetap waspada dan taat pada aturan. Yang jelas vaksinasi ini cukup membuat kami tenang, karena artinya seluruh warga sekolah sudah divaksin. Pengalaman kami, ketika sudah vaksin, meskipun terpapar Covid, akan lebih ringan gejalanya," jelasnya.