Home Ekonomi Transformer ala Bantul: Dibuat dari Motor Bekas, Diekspor ke Cina dan Jerman

Transformer ala Bantul: Dibuat dari Motor Bekas, Diekspor ke Cina dan Jerman

Bantul, Gatra.com - Di tengah hancurnya bisnis lukisan dan dekorasi, pandemi Covid-19 membawa keberuntungan bagi Eri Sudarmono. Kreasi robot Transformer berbahan baku sepeda motor bekasnya malah dipesan pembeli Cina dan Jerman.
 
Pemilik ER Studio Art yang beralamat di Dusun Kauman, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu bercerita kreasi robot dari motor bekas ini dimulai sejak tujuh bulan lalu.
 


editor video : Hermas

 
 
"Salah satu konsumen lukisan dari Cina saat itu meminta dibuatkan replika robot Transformer dengan syarat bahan bakunya harus bersih," kata Eri, Kamis (7/10).
 
Sempat kebingungan menentukan bahan baku, Eri kemudian memilih sepeda motor bekas beserta onderdil menjadi material utama.
 
Pasalnya, di bengkelnya keberadaan motor tua berlimpah. Sepeda motor ini awalnya bakal direstorasi karena hobinya mengoleksi motor tua.
 
Robot pertamanya, Eri bercerita, membutuhkan waktu pembuatan sebulan penuh.
 
"Soal tokoh di Transformer siapa yang bakal saya bangun, para konsumen menyerahkan sepenuhnya kepada saya," katanya.
 
Dari robot pertama inilah, kemudian datang pesanan lainnya, salah satunya dari Jerman. Tercatat saat ini pesanan robot yang akan dikerjakan mencapai 10 unit replika robot dan dikerjakan bersama 12 orang.
 
"Untuk satu robot dengan ketinggian 2,5 meter dibutuhkan lima motor utuh sebagai bahan bakunya," lanjut pria jebolan ISI ini.
 
Mengenai bahan bakunya, Eri berkata mendatangkan dari pengepul barang bekas dari Kulonprogo dan Klaten. Untuk setiap unit, Eri membayar Rp500-800 ribu.
 
Kebanyakan bahan bakunya adalah sepeda motor tua tak terpakai dari produsen Yamaha dan Suzuki. Sedangkan merek Honda menurutnya harganya masih mahal.
 
Jika motor yang didatangkan memiliki surat lengkap, Eri menyimpannya untuk kemudian direstorasi. Sedangkan motor yang rusak berat dan tak bersurat dijadikan robot.
 
Untuk pengerjaan, Eri menyatakan saat ini dalam satu bulan bersama pekerjanya mampu menyelesaikan 5-7 unit.
 
"Harga per unit robot jadi, tergantung detail yang diinginkan konsumen, antara Rp25 - 60 juta," ungkapnya.
 
Menurutnya, kesulitan dalam membuat replika robot ini adalah menentukan rangka awal. Setelah itu proses pemasangan bahan lainnya tidak mengalami kendala.  
 
Melihat robot-robot yang terinspirasi dari karakter Bumblebee, Optimus Prime, Megatron dan lainnya, pengunjung awalnya tidak akan menyangka berasal dari sepeda motor bekas. 
 
Namun saat diperhatikan lebih detail, penampakan tangki pada telapak kaki, rangka motor pada lengan, dan keberadaan gir beserta tromol di badan robot menjadi penanda kreasi asal Bantul ini.
 
"Dibandingkan pendapatan dari bisnis lukisan dan dekorasi, pendapatan dari pembuatan robot ini jauh lebih besar," lanjut Eri.
7645