Palembang, Gatra.com - Usai menjalani laga perdana di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang pada Rabu (6/10/), Sriwijaya FC (SFC) harus bersiap menghadapi laga kedua melawan Semen Padang. Kemenangan tipis klub berjuluk Laskar Wong Kito ini usai melawan Muba Babel United (MBU) berakhir dengan skor 1-0 pada menit ke-8 dari gol Afriansyah.
Tentu saja hasil kemanangan tersebut menjadi peluang positif bagi SFC sekaligus memberi catatan khusus bagi Kepala Pelatih SFC, Nil Maizar, agar terus menjaga emosi permainan dengan baik.
"Alhamdulillah dengan hasil ini, ini jadi perjuangan awal SFC ke pertandingan lanjutan. Masih akan ada evaluasi terutama soal jaga emosi, karena laga selanjutnya lawan Semen Padang dan kita harus tetap profesional dan konsisten sportivitas," ujarnya.
Sebelumnya di babak awal, pertandingan sempat berlangsung sengit. Namun gol dari pemain SFC nomor punggung 91, Afriansyah, mulai memecah konsentrasi tim MBU FC.
Keberhasilan Afriansyah membobol gawang Muhammad Bimasakti Andiko, memancing atmosfer para pemain. SFC tak henti menyerang hingga babak turun minum. Sebelumnya, menit ke-33, pemain MBU FC, Hafit Ibrahim, menerima kartu kuning karena melakukan pelanggaran.
Sepanjang permainan 1X45 menit, pemain andalan MBU FC, Atep, terus diadang penyerang dan lini belakang pemain SFC. Tak pelak serangan SFC makin gencar hingga menit akhir, detik pertandingan turun minum pada menit ke-44, Hari Habrian maju menerobos lini belakang MBU, namun bola dihalau dan gagal masuk gawang.
"Skor hari ini cukup puas, tapi permainan tim masih ada yang kurang. Saya belum puas melihat performa pemain dan untuk pertandingan selanjutnya kita butuh evaluasi," terang Nil.
Skor 1-0 SFC atas MBU bertahan hingga peluit panjang. Menit terakhir pertandingan dengan performa kedua tim yang mulai menurun, membuat jalannya laga menjadi monoton. Umpan crossing dan sepak pojok tak membuahkan skor antartim.
Masuk babak kedua, MBU sempat menyerang, namun komposisi lapangan yang dikuasai SFC, membuat strategi bertahan menjadi pilihan klub berjuluk Laskar Ranggonang. Bahkan, beberapa kali tendangan bebas gagal masuk kotak pinalty SFC.
Pelatih MBU Sasi Kirono mengatakan, meski pertandingan perdana terpaksa kalah dari SFC, namun dirinya tetap mengapresiasi kemampuan dan perjuangan semua pemain. Terutama kinerja sang kapten tim, Atep.
"Saya apresiasi kepada pemain, mereka antusias pada 25 menit awal. Mereka bermain bagus, tapi memang kita kecolongan," jelasnya.