Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang melakukan rebranding Pasar Bulu Semarang, dengan menjadi pasar Bulu sebagai ruang aktivitas ekonomi kreatif.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya telah menggandeng Komite Ekonomi Kreatif Semarang dalam merealisasikan Pasar Bulu menjadi Bulu Creative Market (Bucket). Dilibatkannya Komite Ekonomi Kreatif Semarang dapat membuat upaya pengembangan Pasar Bulu bisa lebih matang dari sebelumnya.
"Nama Bucket atau Bulu Creative Market sendiri akan digunakan sebagai bagian dari upaya rebranding," kata Hendi, Rabu (6/10).
Dia menjelaskan, pada tahap awal sendiri pusat aktifitas Bulu Creative Market akan dipusatkan pada sektor sebelah barat lantai 3 Pasar Bulu. Saat ini, proses pengerjaan sudah berlangsung. Pengerjaan tersebut antara lain seperti perapian plafon, pembenahan penerangan ruangan, hingga pengecatan ulang.
"Saat ini proses realisasi Bulu Creative Market telah sampai pada tahap penyiapan ruang oleh Dinas Tata Ruang Kota Semarang. Beberapa pengerjaan fisik dilakukan pada ruang yang nantinya akan ditempati oleh sejumlah pelaku ekonomi kreatif," jelas Hendi.
Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Komekraf) Semarang, Gunawan Permadi, menambahkan, nantinya Bucket dapat menampung sekitar 30 pelaku ekonomi kreatif yang akan dikurasi oleh Komekraf. Prioritas utama adalah pelaku ekonomi kreatif dari Kota Semarang yang belum memiliki ruang aktifitas secara fisik.
"Bulu Creative Market dapat mendongkrak kembali kunjungan masyarakat ke Pasar Bulu," ucapnya.
Upaya Komekraf Semarang nantinya juga untuk membuat Bulu Creative Market ini bisa eksis, dan ada aktifitas perdagangan yang dapat berkontribusi menggerakkan perekonomian di Kota Semarang.
Komekraf sendiri akan terlibat dalam kurasi pelaku ekonomi kreatif, pendampingan usaha, serta mempromosikan Bulu Creative Market dengan berbagai kegiatan yang akan didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.