Home Teknologi Pemprov NTT Launching Penilaian Kompetensi Berbasis CAT

Pemprov NTT Launching Penilaian Kompetensi Berbasis CAT

Kupang, Gatra.com- Dunia makin bergerak maju. Cara penilaian untuk menduduki sebuah jabatan tidak seperti dulu. Asal dekat dengan Gubernur bisa jadi apa pun, walaupun kurang berkompeten.

“Pemikiran seperti itu sekarang tidak bisa. Dengan kemajuan tekhnologi, ada simulasi-simulasi yang bisa memprediksi, yang bersangkutan bisa ditempatkan/dipromosikan sesuai hasil test psikologi, kualifikasi, basis kerja dan kompetensi sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini Model yang dipakai yakni Assessment Center yang dimiliki NTT,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat peresmian Assessment Center dan Launching Penilaian Kompetensi Berbasis berbasis Computer Assisted Test (CAT) di Lantai 1, Gedung El Tari Kupang ( 4/10).

Lebih lanjut Laiskodat menegaskan dukungannya terhadap upaya berbasis teknologi informasi yang telah dan sedang dilakukan ini untuk membuat penilaian lebih efektif, efisien, terintegrasi, dan masif. Karena itu dibutuhkan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi untuk memperlancar pekerjaan merupakan salah satu jenis kompetensi yang wajib dikuasai di abad ini.

“Dengan melakukan penilaian berbasis Computer Assisted Test (CAT), saya berharap bisa menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan literasi digital khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara termasuk untuk menduduki sebuah jabatan. Selain itu pelayanan tentu akan menjadi lebih murah, mudah, cepat, dan transparan jika kita menggunakan teknologi informasi," jelas Laiskodat.

Selain itu Gubernur Laiskodat juga meminta seluruh ASN agar tidak resisten terhadap perubahan. Melainkan harus terus berinovasi dan melakukan peningkatan kapasitas (upsklilling dan reskilling) secara berkelanjutan.

“Kepada seluruh ASN, saya ajak untuk adaptif dan bahkan proaktif dalam merancang dan menerapkan perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing. Minimal merancang perubahan untuk dirinya sendiri. Jangan berharap merubah dunia, kalau kita belum mampu merubah diri kita sendiri”, kata Laiskodat.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Laiskodat mengingatkan bahwa untuk mengejar berbagai ketertinggalan dan menempatkan diri dalam posisi yang sejajar dengan provinsi lain bukanlah hal yang mudah. Ini sebuah lompatan besar yang butuh kerja keras, kerja cerdas dan kerja sama.

“Saya ajak kita semua untuk hilangkan ego sektoral, melainkan perbanyak kerja-kerja kolaboratif: lintas bidang, lintas sektor, lintas instansi. Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menegaskan bahwa untuk membangun NTT ini, saya tidak tidak butuh superman. Saya butuh supertim. Membangun ghetto (sekat) atau komunitas yang tertutup hanya akan menghasilkan kekerdilan, membuka diri terhadap kerja sama akan menghasilkan pertumbuhan dan kemajuan”, kata Laiskodat.

Sementara itu, Kepala BKD Provinsi NTT, Ina Laiskodat dalam laporannya menyampaikan, Penilaian kompetensi berbasis CAT merupakan wujud komitmen untuk lebih mengefektifkan layanan kepegawaian. Selain itu mempercepat pemenuhan target penilaian kompetensi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi NTT.

"Untuk mendukung hal tersebut, BKD sudah mengadakan tambahan 50 unit komputer sehingga total yang tersedia saat ini 75 unit. Selain itu, pada tahun ini juga sedang dikembangkan Aplikasi SIKOMJA untuk mengintegrasikan seluruh hasil penilaian dan memanfaatkannya untuk manajemen talenta dalam rangka mempercepat penerapan merit system atau managemen kepegawaian yang berbasis kualifikasi, kompetensi dan kinerja ,” kata Ina Laiskodat.

Untuk diketahui, Assessment Center mulai dirintis tahun 2010 dengan melakukan seleksi dan pemagangan calon asesor di Assessment Center Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Disesuaikan dengan anggaran yang terbatas waktu itu, workshop, bimtek dan pemagangan terus dilakukan dalam kurun waktu 6 tahun (dari 2010 sampai 2016), bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sejak tahun 2012, asesor non fungsional yang berjumlah 6 orang sudah mulai melakukan kegiatan penilaian kompetensi, didampingi asesor SDM Aparatur dari Provinsi Jawa Tengah. Kemudian, pada Tahun 2017 dan 2018 diadakan diklat fungsional dan penguatan kapasitas Asesor SDM Aparatur, bekerja sama dengan BKN sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Asesor SDM Aparatur. Sejak saat itu, asesor Pemprov NTT sudah mulai melakukan penilaian kompetensi secara mandiri.

244