Kupang, Gatra.com – Sinergitas antara Bea Cukai dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sudah sangat baik dan diharapkan semakin membuat NTT bangkit dan sejahtera. Karena Pulau Timor mempunyai potensi yang sangat besar. Di Pulau Timor terdapat dua Negara dan Lima Bandara yang harus dimanfaatkan dengan baik. Free Trade Area di area perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
"Pulau Timor ini adalah pulau yang hebat. Karena di kecil akan tetapi terdapat dua negara, yaitu Indonesia dan Republic Demokratik Timor Leste (RDTL). Di Pulau juga memiliki lima bandara internasional yaitu Bandar Udara Internasional Panglima FALINTIL Kay Rala Xanana Gusmao di Suai, Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato di Dili, Bandar Udara Internasional Oe-Cusse Rota Da Sandalo di Oe-Cusse yang terletak di Timor Leste dan Bandar Udara Internasional El Tari di Kupang, dan Haalaiwen di Atambua. Karena itu harus di peluang ini," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, saat menerima Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara, Susila Brata di ruang kerjanya pada awal pekan ini.
Lebih lanjut Gubernur Viktor menyampaikan bahwa sebagai provinsi perpanjangan tangan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste maka harus ada dampak bagi kesejahteraan bagi NTT.
"Saya sudah komunikasikan dengan Kementrian Luar Negeri agar adanya Free Trade Area di area perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Karena untuk Republik Demokratik Timor Leste pastinya tidak ada kendala, sekarang tinggal pihak kementerian," jelas Laiskodat.
Karena itu, lanjut Laiskodat, harus sepakat secepatnya dengan Timor Lste untuk membuat Free Trade Area di perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste dengan semangat membangun Pulau Timor. Nanti juga akan kita buat "Bonded" area agar Free Trade Area tersebut termanfaatkan dengan baik.
"Ini peluang percepatan pertumbuhan ekonomi Pulau Timor. Karena tiga Bandara Internasional di wilayah Timor Leste memiliki kuota ekspor tapi tidak memiliki barang. Sedangkan NTT memiliki barang untuk diekspor. Prinsipnya saling menguntungkan, asalkan kita mesti sepakat sejak awal, agar komitmen negarawan kita, untuk tidak melegalkan perdagangan senjata, narkoba, dan terorisme di area tersebut," ujar Laiskodat.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara, Susila Brata, menyampaikan terkait kolaborasi aktif dalam mendukung percepatan kemajuan NTT.
"Pak Gubernur, terima kasih atas kolaborasi yang dibangun bersama tim kami, tentunya kehadiran kami di NTT untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat NTT,” kata Susila.