Banyumas, Gatra.com– Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama Perumdam Tirta Wijaya dan PT. Nindya Tirta Unggul melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) kerja sama investasi dan pengelolaan unit produksi di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan instalasi pengolahan air dengan kapasitas produksi 110 liter per detik, atau setara 400 m3 per jam. Dalam kesempatan tersebut, hadir Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf beserta para asisten, perwakilan Forkopimda, Forkopimcam Kesugihan, Direktur PT. Nindya Tirta Unggul, Suratman, Direktur Perumdam Tirta Wijaya, serta sejumlah undangan.
Direktur Perumdam Trirta Wijaya, Bambang Yulianto menjelaskan, kerja sama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan Perumdam Tirta Wijaya seiring permintaan pelanggan yang semakin banyak.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati yang telah mensupport kami dalam rangka kerjasama dengan PT. Nindya Tirta Unggul. Sehingga pekerjaan ini dapat berjalan,” kata Bambang, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10).
Direktur PT Nindya Tirta Unggul, Suratman mengatakan, acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan terdahulu. Sebelumnya pada 18 Mei 2021, pihaknya bersama Pemkab Cilacap telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan IPA Kesugihan dalam bentuk build-opreate-transfer (BOT).
PT Nindya Tirta Unggul selaku konsorsium mendanai pembangunan peningkatan infrastruktur IPA Kesugihan berikut kelengkapannya senilai Rp55 miliar. “Dalam kerjasama investasi ini, kita akan menyiapkan air sebesar 110 liter per detik. Mudah mudahan setelah peletakan batu pertama ini, 6 bulan kedepan airnya sudah bisa tersalurkan ke masyarakat untuk peningkatan produksi Perumdam Tirta Wijaya,” kata Suratman.
Sementara, Bupati Tatto Suwrato Pamuji menegaskan, air merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Di mana ada negara yang dapat mengelola air dengan baik, maka negara tersebut akan selamat dari bencana. “Maka hari ini kita membangun proyek ini, untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat di Cilacap. Juga mempersiapkan pusat ekonomi dan industri yang membutuhkan air”, kata Bupati.
Dalam kerja sama ini diatur harga curah air per meter kubik Rp3.900 dengan ekskalasi kenaikan 5 persen per tahun, selama periode 15 tahun. Kerjasama ini tidak hanya berlatar belakang bisnis. Tetapi sejalan dengan arah pembangunan pemerintah yang menitikberatkan pada pemenuhan hajat hidup masyarakat, salah satunya adalah sektor air dan sanitasi.