Jayapura, Gatra.com - Dukungan Kementerian Kesehatan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang akan berlangsung 2 hingga 15 Oktober 2021, dan nantinya juga pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang akan berlangsung 2-15 November, sudah siap. Baik dukungan sarana dan layanan kesehatan maupun tenaga kesehatan.Termasuk pula edukasi kepada masyarakat dan para olahragawan.
PON XX telah dibuka resmi pada Sabtu, 2 Oktober 2021, meskipun sejumlah pertandingan beberapa cabang olah raga telah mulai dilakukan sejak Kamis 30 September. PON XX dan Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) XVI 2021 di Papua berlangsung dengan suasana yang berbeda dari PON-PON sebelumnya.
AdapunPON XX 2021, yang mestinya berlangsung tahun 2020, dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan harus dengan protokol kesehatan yang ketat.
Seluruh fasilitas dan sarana pendukung kesehatan telah disiapkan di tempat-tempat wilayah pertandingan akan dilaksanakan. Seperti diketahui, PON XX Papua dilakukan di empat wilayah berbeda. Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Di empat wilayah ini disiapkan rumah sakit-rumah sakit rujukan.
Di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura ada Sembilan rumah sakit, di Kabupaten Merauke ada tiga rumah sakit, dan di Kabupaten Mimika ada tiga rumah sakit. Ini ditambah dukungan 51 ambulans yang disiagakan di sejumlah tempat pertandingan.Lalu ditambah poli-poli kesehatan di setiap tempat pertandingan. Ini di luar rumah sakit rujukan dan nasional yang disiagakan.
Selain itu, tenaga kesehatan dan pendukung layanan kesehatan juga telah disiapkan. Total ada 54 tim kesehatan, 420 dokter dan perawat, pengemudi 110 orang dan didukung 1.000 relawan.
Dari 420 dokter dan perawat akan ditempatkan di sejumlah daerah yaitu di Kota Jayapura sebanyak 115 orang, Kabupaten Jayapura sebanyak 115 orang, Kabupaten Merauke sebanyak 100 orang serta Kabupaten Mimika sebanyak 90 orang.
Selain persiapan pelayanan kesehatan, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.K.O., mengatakan dukungan Kementerian Kesehatan terhadap PON XX ini disiapkan lengkap. Tidak saja fasilitas layanan, namun sejak jauh hari sebelum pembukaan PON XX Papua, Kementerian Kesehatan sudah melakukan edukasi soal protokol kesehatan.
"Edukasi dilakukan sejak lama untuk menghindari risiko penularan Covid-19, juga penyakit lain yang endemis di Papua. Ini dilakukan baik kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan PON seperti atlet, wasit, official dan lainnya, juga kepada masyarakat yang akan menyaksikan pertandingan. Seluruhnya harus bebas dari Covid-19," ucap Imran dalam keterangan tertulisnya kepada Gatra.com, Minggu (3/10).
Ia melanjutkan, dilakukan juga pemeriksaan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan atau hasil swab PCR bagi mereka yang datang dari luar Papua. Dan nantinya saat mereka akan meninggalkan Papua juga wajib dilakukan pemeriksaan swab. Dengan demikian diharapkan menekan sekecil mungkin kemungkinan penyebaran Covid-19.
"Informasi lain soal kesehatan juga terus disampaikan terhadap penyakit endemis di Papua, seperti Malaria yang kasusnya masih cukup tinggi. Selain itu juga DBD dan HIV-AIDS yang masih menjadi potensi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan bagi yang datang ke Papua," bebernya.
"Semuanya ini dilakukan Kementerian Kesehatan agar PON XX Papua dan nantinya Peparnas XVI Papua berlangsung aman, nyaman, dan tetap sehat bagi semua. Selamat bertanding, salam sehat, Torang Bisa," tutupnya.