Labura, Gatra.com- Seorang warga bernama Darfin Ritonga (28) menemukan sebuah patung/arca di dalam tanah sekitaran Dusun Batu Sinanggar, Desa Meranti Omas, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penemuan benda pada Kamis (30/9) itupun, kini menjadi perbincangan warga khususnya di media sosial.
Barbagai ragam pandangan dilontarkan pada laman akun Facebook. Informasinya, Darfin menemukan itu saat mencangkul di lahan yang semula ditumbuhi semak belukar.
Maklum, wilayah dimana Darfin Ritonga ingin bercocok tanam seperti membangun areal persawahan dan kelapa sawit, memang masih terbilang belum tersentuh. Maka, diapun menebang, membabat dan mencangkul agar nantinya padi dan kelapa sawit diusahai di sana. Namun, baru beberapa kali mencangkul, terdengar bunyi keras diperkirakan mata cangkulnya menghantam benda keras.
Setelah dilihatnya dengan melubangi lebih lebar dan dalam, dia melihat benda seperti patung. Harun yang merupakan abang kandung Darfin saat dihubungi kemarin mengakui penemuan itu. Lalu, diapun mempublikasikannya di laman akun Facebooknya.
Spontan, informasi adanya temuan patung jadi viral. Warga sekitar pun berdatangan hanya untuk mengabadikan patung sembari ber-selfie.
Menurut Harun, patung itu tidak dibawa pulang adiknya dikarenakan bebannya terlalu berat. Bukan hanya patung, beberapa bulan lalu juga ditemukan benda berbentuk bulat. "Dua yang ditemukan itu, satunya lagi semacam upo dan masih disimpan," aku Harun.
Terpisah, Kepala Desa Meranti Omas, Baharuddin Sagala dihubungi, Sabtu (2/10) membenarkan itu, bahkan Darfin Ritonga sudah mengabarkan kepadanya. "Iya semalam dikabarinya. Lahan itu kosong dan mau diusahainya. Pas mencangkul itulah seperti ada benda keras, setelah dikorek ternyata patung," ungkapnya.
Darfin sebut Baharuddin, beberapa bulan sebelumnya juga telah menemukan benda seperti wadah berbentuk bulat dan memiliki penutup. Tetapi ketika dicoba untuk dibuka, hingga kini tidak berhasil.
Menurut Baharuddin Sagala, penemuan patung/arca juga pernah terjadi di Desa Hatapang kecamatan yang sama. Berhubung disebut-sebut merupakan milik marga Sagala dan sama dengan marganya, maka dia berinisiatif memugarnya.
Dia sendiri sedikit heran, mengapa disejumlah titik wilayah Kecamatan NA IX-X ditemukan patung/arca, termasuk di Dusun III itu. Berdasarkan beberapa informasi didengarnya, dahulunya juga pernah ditemukan patung di desa tetangga, Desa Hatapang.
Menurut infonya, sejak jaman dulunya sekitaran wilayah itu merupakan permukiman masyarakat yang belum memiliki agama. "Masih kepercayaan, istilahnya parbegu," terang Baharuddin.
Setiap ada warga yang meninggal dan dikebumikan, biasanya disebelahnya terdapat sebuah patung. Prediksinya, patung temuan Darfin juga bagian dari kisah dahulu tersebut. Disisi lain, ada juga sejumlah cerita rakyat yang sempat didengarnya. Nama Batu Sinanggar dapat diartikan Batu Besar.
Secara kebetulan, penemuan patung oleh Darfin, lokasinya di bawah lereng yang disebut-sebut batu berukuran besar. "Iya, jadi ladang yang dibuka si Darfin arealnya di bawah bukit atau batu besar itu," papar Kepala Desa Meranti Omas.
Konon ceritanya, sambung Baharuddin, di atas bukit/batu besar terdapat sebuah lubang yang menjadi pintu masuk ke goa dalam perbukitan. Pernah sejumlah warga yang ingin menuruni lubang goa dengan cara seutas tali. Tetapi, niat itu dibatalkan dikarenakan terserang penyakit. "Katanya ada pintu goa di atas bukit, dari situlah masuknya. Masih saja berniat, sudah sakit warga itu," sebutnya menirukan perkataan orang terdahulu.
Banyak yang bercerita, di dalam bukit atau batu besar terdapat sebuah ruangan lebar sebagai tempat penyimpanan berbagai barang zaman dahulu.
Tapi pastinya, dia sendiri belum dapat membuktikan kebenaran adanya pintu goa tersebut. "Namanya juga cerita zaman dulu. Tapi ya gitulah yang saya dengar," tutup Baharuddin Sagala.