Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperkuat program Jogo Tonggo untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga peningkatan kasus Covid-19 di wilayah ini.
Berkaitan dengan hal ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, menggelar Pembekalan Pendampingan, Edukator dan Enumerator Implentasi Intensifikasi Pemberdayaan Jogo Tonggo, dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Jawa Tengah (Intip Jogo Tonggo).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, M.Kes.,M.Si , melalui Kabid Kesmas dr Novita Kukilowati,M.H mengungkapkan, permasalahan utama pandemi Covid-19 adalah dengan memutus mata rantai penularan, meminimalisir kontak antar individu, mencegah tranmisi antardaerah serta lokal, serta karantina atau isolasi baik terhadap suspek maupun yang terkontaminasi.
Grafik penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cilacap beberapa waktu terakhir ini sudah melandai. Akan namun hal tersebut tidak menjadikan pihak terkait untuk tidak lengah dan abai .
“Kondisi saat ini terlihat melandai, namun jangan lengah dan kondisi itu pernah terjadi sebelumnya,sehingga kita harus waspada karena itu jogo tonggo harus tetap di aktifkan terus, dengan menambah pengetahuan dan pelatihan bagi para satgas covid-19, edukator dan enumator masyarakat yang ada di setiap desa,” ucap dia, dalam keterangannya, Sabtu (2/10).
Dr Novita Kukilowati berharap dengan turunnya kasus positif serta kematian Covid-19, dan meningkatnya angka keikutsertaan masyarakat dalam vaksinasi Covid-19, dapat menjadikan kondisi Cilacap lebih baik. Yakni kembali pada PPKM level 2 dan segera terbebas dari pandemi.
Menurut dia, program Jogo Tonggo yang merupakan inovasi pemberantasan Covid-19, berbasis kewilayahan yang dibentuk berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, harus tetap dilaksanakan.
“Model Jogo Tonggo dikeluarkan dalam situasi emergensi, dikeluarkan relatif cepat dengan penjelasan proses pelaksanaan, manajemen yang dirasa masih perlu penjabaran, dan tidak dilakukan pelatihan terhadap pelaksanaan secara detail, sehingga perlu dilakukan peyempurnaan dan pengembangan pedoman dalam bentuk modul Jogo tonggo,” bebernya.
Terpisah Kepala Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Sri Mulyati,S.KM.M.H mengatakan pembekalan bagi edukator pendamping dan enumerator masyarakat diikuti sebanyak 30 peserta dari tiga Kelurahan wilayah Cilacap kota. Pembekalan itu dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan kegiatan Intensifikasi Edukasi Pemberdayaan Jogo Tonggo dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.