Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, berkeyakinan bahwa Pancasila dapat menjadi pengingat seluruh masyarakat, untuk bangkit dari situasi pandemi.
Nilai Pancasila yang berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat dinilai Nadiem menjadi refleksi bahwa kedepan. Pemerintah harus bisa menjawab tantangan dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia.
Salah Satu dari tantangan tersebut adalah ketimpangan geografis dan sosiologis, yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi ini.
"Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang," kata Nadiem dalam Pidato Peringatah Hari Kesaktian Pancasila secara daring, Kamis (30/9).
Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada Jumat Esok (1/10), diharapkan Nadiem bisa menjadi sebuah momentum dalam terus berupaya dalam memajukan pendidikan. Satu yang menurut Nadiem untuk dibenahi, adalah jangan lagi ada situasi pendidikan yang hanya berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan.
"Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumber daya alam dengan sumber daya manusia. Menyadari hal itu, maka ini waktu yang tepat untuk kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat, dan memprioritaskan konservasi alam," jelasnya.
Selain itu, Nadiem juga berpandangan bahwa Kebangkitan dan kemajuan bangsa Indonesia dari pandemi, ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya.
Kemerdekaan dalam belajar, berkarya, dan berbudaya, akan melahirkan generasi pelajar Pancasila yaitu sosok pembelajar sepanjang Hayat yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global mampu bergotong-royong, Mandiri, bernalar kritis dan kreatif
"Para pelajar pancasila itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan," tandasnya.