Jakarta, Gatra.com - Salah satu penyebab meningkatnya global warming atau pemanasan global yang akhir-akhir ini dirasakan berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, adalah karena besarnya emisi karbon yang lepas ke atmoser bumi.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Tirta Karma Senjaya, via Zoom dalam webinar carbon series: road to COP26 bertajuk "Menuju Masa Depan Rendah Emisi" pada Kamis, (30/9).
"Pemanasan global ini memberikan dampak yang besar pada kehidupan di bumi karena menyebabkan cuaca ekstrem," ujarnya.
Tirta mengatakan, meningkatnya suhu permukaan bumi mengakibatkan perluasan area gurun, kebakaran hutan dan gelombang panas lainnya. Sebelumnya, ia juga menjelaskan bahwa perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dan luas atas pergeseran pola cuaca antara lain yang disebabkan pemanasan global.
Sedangkan, kata Tirta, emisi karbon adalah senyawa emisi gas rumah kaca yang menjadi faktor utama timbulnya fenomena pemanasan global yang dalam jangka panjang menimbulkan perubahan iklim. Komposisi gas rumah kaca sendiri terdiri dari karbondi oksida (CO2), metana (CH4), nitrat oksida (N2O), hidroluorokarbon (HFCs), perluorocarbons (PFCs) dan juga sulfur heksaluorida (SF6).