Pesisir Selatan, Gatra.com - Lahan kebun kelapa sawit tidak hanya menghasilkan buah sawit. Disela-sela pohon, petani bisa menanam komoditas lain. Dengan menanam komoditas lain yang biasnya umur tanamny pendek, petani bisa mendapat penghasilan tambahan.
Salah satunya adalah budidaya nanas di Nagari Sambungo, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), propinsi Sumatra Barat. Budidaya nanas dikembangkan pada lahan gambut perkebunan kelapa sawit seluas 2 hektare.
Wialayah ini berada di lahan gambut. Lahan gambut ini ditanami kelapa sawit oleh masyarakat di nagari. Selanjutnya lahan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. Agar lahan yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal, Bhabinkamtibmas Nagari Sambungo, Bripka Rizki Abdul Hakim melakukan ujicoba budidaya nanas.
“Pada lahan seluas 1 hektare perkebunan kelapa sawit ini, bisa kita tanam sebanyak 5000 batang nanas, dengan modal Rp 9 juta. Ini tentu sangat menguntungkan, sebab setelah dipanen, harga 1 kilogramnya terjual Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu,” jelasnya seperti dilaporkan laman Padang Ekspres, Rabu(29/9).
Jika rata-rata setiap batang menghasilkan buah 2 kilogram saja, maka panen yang didapatkan bisa mencapai 10 ton. “Jika dikalikan dengan harga terendah Rp 3 ribu per kilogram, maka untuk satu kali panen dalam rentang waktu lima bulan kita akan mendapatkan hasil panen Rp 30 juta, dikurang modal Rp 9 juta, maka keuntungannya Rp 21 juta. Makanya saya mengajak petani sawit di nagari ini untuk mau melakukan budidaya nanas ini,” ungkapnya.
Wali Nagari Sambungo, Kecamatan Silaut, Rasimin mengatakan, budidaya nanas sebagaimana dilakukan oleh Bhabinkamtibmas di nagari itu merupakan salah satu upaya yang sangat tepat dan patut menjadi contoh oleh masyarakat.
“Sebab potensi lahan gambut untuk ditanami kelapa sawit oleh masyarakat di nagari ini sangat besar. Selama ini hanya dibiarkan begitu saja oleh pemilik. Karena setelah dilakukan uji coba oleh Bhabinkamtibmas sangat memiliki nilai tambah secara ekonomi, maka sangat patut untuk dicontoh,” katanya.