Cilacap, Gatra.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan badai tropis sudah masuk ke Indonesia dan diprediksi akan lebih sering terjadi seiring berubahnya musim.
Apalagi ada dampak perubahan iklim global yang mampu menaikkan suhu permukaan air laut. Hal tersebut mampu memorakporandakan kondisi iklim dan cuaca yang mengakibatkan salah mongso dan meruntuhkan ilmu titen.
Selain itu, iklim di Indonesia itu sangat kompleks dan dinamis. Karenanya, masyarakat, terutama yang bermata pencaharian nelayan perlu mempelajari cuaca, agar bisa mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi di tengah laut.
“Inilah pentingnya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini, yaitu supaya para nelayan dapat melaut, mendapatkan hasil dan pulang dengan selamat,” katanya, dalam acara Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) di Cilacap, dikutip Rabu (29/9).
Ia juga mengingatkan badai tropis yang sudah memasuki wilayah Indonesia dan diprediksi akan lebih sering terjadi. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena badai tropis sifatnya dapat diprediksi.
“Masyarakat hanya diharapkan untuk waspada,”ucapnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tunggul Wulung Cilacap, Taruna Mona Rachman, mengatakan bahwa SLCN ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam mengakses, membaca, menindaklanjuti dan mendiseminasikan informasi cuaca, iklim maritim serta informasi prakiraan lokasi ikan dari sumber yang terpercaya.
Kegiatan SLCN ini menggunakan pembelajaran interaktif, yaitu metode belajar dan praktik. Materi pokok yang akan diberikan yaitu pengenalan produk dan memahami informasi cuaca dan iklim maritim, cara membaca informasi maritim dan pengenalan alat-alat observasi.
Sementara, Bupati Cilacap, Tatto S. Pamuji menyambut baik diadakannya SLCN di Cilacap.
“Hal ini harus dipahami para nelayan, karena iklim memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung budidaya perikanan, termasuk kegiatan nelayan laut dalam aktivitasnya menangkap ikan,” kata Bupati Tatto.
Masyarakat juga diimbau untuk mencari informasi dari sumber terpercaya atau resmi mengenai cuaca dan iklim. Dengan begitu, masyarakat tidak menjadi korban hoaks yang kerap beredar di media massa.