Home Ekonomi Harga Telur Mulai Merangkak Naik, Peternak Masih Merugi

Harga Telur Mulai Merangkak Naik, Peternak Masih Merugi

Slawi, Gatra.com - Harga telur di tingkat peternak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mulai merangkak naik setelah sempat anjlok. Meski demikian, peternak masih mengalami kerugian.

Mandor peternakan ayam petelur di Desa Pagerwangi, Kecamatan Balapulang, Arif Andri Asmoko mengatakan, harga telur di tingkat peternak sudah mulai naik sejak dua hari terakhir.

"Pertama naik Rp17 ribu per kg, terus naik lagi, sekarang jadi Rp18.300 per kg. Sebelumnya harganya sempat Rp15.600 per kg," kata Arif, Rabu (29/9).

Meski sudah mulai naik, harga saat ini yakni Rp18.300 per kg menurut Arif masih tergolong rendah. Idealnya harga telur di tingkat peternak berkisar Rp20 ribu - Rp21 ribu per kg agar peternak tidak merugi.

"Harga Rp18.300 ini masih titik terendah. Apalagi Rp15.000. Untuk peternak kecil sudah parah karena ada biaya untuk listrik, pakan, karyawan dan sebagainya. Untuk peternak skala besar juga merugi, tapi tidak terlalu banyak," ujarnya.

Arif mengatakan, pemicu anjloknya harga telur salah satunya adalah banyak peternak yang beralih dari ayam pedaging ke ke ayam petelur. Hal ini membuat stok telur di pasaran melimpah. "Otomatis karena suplainya banyak, harga turun. Selain itu, harga telur masalahnya juga tergantung pada lingkungan masyarakat. Kalau banyak yang hajatan harganya nanti naik. Tapi kalau tidak ada itu turun," ujarnya.

Sementara itu harga pakan yang juga sempat membuat peternak kelimpungan disebut Arif sudah mulai turun meski penurunannya belum signifikan. "Harga pakan jadi sekarang Rp450 ribu per 50 kg. Waktu masih naik sempat harganya Rp470 ribu," ungkapnya.

Di peternakan yang dikelola Arif, telur ayam yang dihasilkan mencapai 50 ribu butir per hari. Produksi itu sebagian besar dipasarkan di wilayah Kabupaten Tegal dan Pemalang. "Kebanyakan untuk pasar lokal. Sisanya ada yang dikirim ke Jakarta," ucapnya.

1338