Jakarta, Gatra.com- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pelaku industri perbankan saat ini dalam kondisi gemuk dengan inflasi terjaga di level 1,7%. Posisi bank juga dalam kondisi nilai dana pihak ketiga yang besar sehingga memiliki kecukupan modal untuk menyalurkan pinjaman.
"Sebetulnya bank sedang gemuk. Bukan dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tapi inflasi dan lending margin juga baik," kata Airlangga dalam diskusi virtual CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit, Rabu (29/9).
Besarnya likuiditas perbankan ini didukung kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memberikan berbagai kelonggaran. Mulai dari penurunan suku bunga acuan hingga makroprudensial yang tidak diikuti penurunan bunga kredit yang signifikan oleh bank.
Hal lainnya, kondisi pandemi Covid-19 turut membuat permintaan kredit menjadi rendah dan tidak tersalurkan. Untuk itu, Airlangga meminta perbankan untuk ikut membantu pemulihan ekonomi. "Stakeholder dan korporasi diharapkan bisa membantu lewat penyaluran CSR (corporate social responsibility) ," ungkapnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan melibatkan semua elemen bangsa, termasuk dunia usaha dan perbankan. CIMB Niaga meyakini meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi, namun selalu ada harapan untuk bangkit.
“Sejarah membuktikan, Indonesia selalu mampu keluar dari tekanan krisis, tumbuh, dan bangkit lebih kuat lagi. Karena itu, kami optimis untuk mewujudkan Indonesia Berdaya 2022. ,” kata Tigor.
Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, CIMB Niaga berkomitmen untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi melalui sumbangsih tidak hanya dari sisi bisnis namun berbagai inisiatif lainnya. Mulai dari mendukung penuh berbagai program stimulus pemerintah seperti mengimplementasikan program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang memenuhi ketentuan.
Melalui program ini, CIMB Niaga membantu nasabah agar bisa menghadapi tantangan dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi. CIMB Niaga juga mengoptimalkan layanan digital banking untuk memudahkan layanan kepada nasabah.
Layanan bagi nasabah Consumer diarahkan melalui Super App OCTO Mobile dan internet banking OCTO Clicks, sedangkan nasabah Business menggunakan BizChannel@CIMB dan BizChannel@CIMB Mobile. Per 30 Juni 2021, 96% dari total transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking channels.
“Kami juga terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang sejalan dengan kebijakan keuangan berkelanjutan (sustainability finance). Antara lain melalui dua program pembiayaan yaitu Sustainability Linked-Loan/Financing (SLL) dan Sustainable Financing. Kedua program ini bertujuan untuk mendukung pencegahan dampak perubahan iklim, ekonomi rendah karbon, dan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Tigor.