Pyongyang, Gatra.com - Media pemerintah Korea Utara (Korut) Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan pada hari Rabu, (29/9), bahwa proyektil yang ditembakkan Korut di lepas pantai timurnya sehari sebelumnya, adalah rudal hipersonik yang baru dikembangkan. Rudal itu merupakan yang terbaru dari serangkaian senjata baru yang diuji oleh negara tertutup itu.
Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara menembakkan rudal ke laut di lepas pantai timurnya, ketika Korut meminta Amerika Serikat (AS) dan Korsel untuk membatalkan "standar ganda" mereka pada program senjata untuk memulai kembali pembicaraan diplomatik, dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu, (29/9).
KCNA juga melaporkan pengembangan sistem senjata tersebut meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara, yang menggambarkan rudal hipersonik sebagai "senjata strategis". Senjata hipersonik ini dapat terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah serta bisa mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 kilometer per jam (setara dengan 3.853 mil per jam).
Diketahui, Korut terus mengembangkan sistem persenjataannya di tengah kebuntuan pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar persenjataan nuklir dan rudal balistiknya dengan imbalan keringanan sanksi dari AS.
Di samping itu, menurut laporan tersebut, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak memeriksa peluncuran rudal hipersonik ini.