Rembang, Gatra.com – Dalam kurun waktu sembilan bulan, ratusan pohon di hutan KPH Mantingan Kabupaten Rembang hilang dicuri pembalak. Hal ini disampaikan Waka Administratur KPH Mantingan, Dwi Anggoro Kasih, pada persiapan tanam tahun 2022, Rabu (29/9).
Dwi mengungkapkan, dari bulan Januari hingga september 2021 sebanyak 388 pohon telah jadi korban pencurian. Ratusan kayu tersebut terdiri dari kayu Sonokeling dan Jati.
"Rata-rata mereka membabat di daerah bagian hutan Kalinanas dan bagian hutan Ngiri . karena di kedua wilayah itu masih cukup banyak tanaman tahun 1930 hingga tahun 1980." ungkapnya.
Dwi mengatakan, kasus pencurian tersebut mengalami penurunan dibanding pada 2020 lalu. Tahun kemarin terdapat 474 pohon yang hilang dicuri.
"Dari 388 pohon yang hilang itu terjadi dalam 76 kasus pencurian. dan kerugian mencapai Rp175 juta, sedangkan untuk tahun 2020 kita kehilangan 474 pohon dan kerugian kita mencapai Rp238 juta," ungkapnya.
Meski terus terjadi pencurian kayu hutan, Dwi mengaku pengamanan hutan terus diintensifkan. Hasilnya hampir 50% kasus pencurian tersebut bisa digagalkan petugas.
"Kita sudah intensifkan petugas kita mulai Polisi Hutan sampai mandor Polter dan bantuan kepolisian untuk mem-back up keamanan di wilayah hutan kita. dari kasus illegal logging yang terjadi di Mantingan hampir 50% dapat kita gagalkan," katanya.
Dwi meminta anggota tetap waspada menjaga keamanan hutan. Mengingat situasi ekonomi yang masih sulit di saat pandemi Covid-19.
"Walaupun pemerintah talah menggelontorkan banyak bantuan, tetapi tidak mengurangi para pelaku pembabatan hutan untuk berhenti melakukan penebangan liar," tandasnya.