Palembang, Gatra.com - Berawal dari ide iseng untuk mencari uang tambahan pada 1994, Pempek Candy mulai beroperasi dari sebuah garasi rumah. Tanpa disadari bisnis keluarga yang tercipta untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga ini menarik minat banyak pelanggan yang silih berganti tinggal di wisma depan garasi rumahnya.
Memberanikan diri untuk ekspansi, dengan pinjaman modal dari Ibu Ahua dan Ibu Aeng, Pempek Candy mulai membuka toko pertamanya pada 1994. Dengan ketekunan dan kerja keras, kini Pempek Candy memiliki 12 cabang yang tersebar di Palembang dan memiliki pelanggan yang tersebar di Nusantara.
“Awalnya itu usaha Pempek Candy ini mulainya dari garasi rumah milik Ibu Ahua dan Ibu Aeng pada tahun 1994,” ujar Manager Pempek Candy, Yona Lius Vita dalam acara virtual exclusive interview yang digelar ShopeePay secara virtual di Palembang, Selasa (28/9).
Dengan kecintaan dan kemahiran keduanya dalam memasak olahan makanan dari ikan, mereka pun sukses menjadikan pempeknya menjadi salah satu kuliner yang dikenal dan digemari masyarakat. Berselang setahun, dengan modal yang minim dan bantuan dari keluarga, Pempek Candy membuka usahanya di ruko yang berada di Jalan Kapten A. Rivai, Palembang.
Kini Pempek Candy dikenal banyak orang, mulai dari masyarakat lokal hingga masyarakat luar Palembang. Namun, sebelum sampai di titik ini, selama 27 tahun Pempek Candy harus bertahan dan memenangkan persaingan yang ketat di industri F&B di Palembang dengan berbagai strategi dan inovasi tanpa henti pada menu dan layanan.
Selain menawarkan menu pempek yang banyak dijual di pasaran, seperti pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek telor, dan pempek adaan, Pempek Candy memiliki satu menu yang belum banyak dijual oleh restoran lainnya yakni pempek kulit cubit. Inovasi menu ini dihadirkan untuk menjadi diversifikasi bagi bisnis.
“Peningkatan layanan juga dilakukan agar pelanggan lebih mudah saat membeli produk Pempek Candy. Kini, Pempek Candy sudah memiliki 12 gerai cabang di Palembang,” katanya.
Dirinya pun bersyukur Pempek Candy dapat menjadi pilihan para wisatawan lokal Palembang maupun dari luar daerah sebagai oleh-oleh yang mereka bawa untuk kerabat. Menurutnya, kuncinya terletak di cita rasa dan bagaimana cara beradaptasi melewati zaman.
“Dari awal berbisnis sampai sekarang, proses produksi dilakukan di satu tempat produksi dengan standar kebersihan yang terjaga dan pempek di Pempek Candy terbuat dari daging ikan tenggiri segar dengan kualitas terbaik untuk menjaga konsistensi cita rasa pempek. Baru kemudian didistribusikan ke cabang-cabangnya yang lain,” ujarnya.
Rasa cinta terhadap Palembang tentunya tak cukup untuk membawa Pempek Candy menjadi gerai kuliner legendaris. Semangat dalam memperluas usaha juga merupakan kunci keberhasilan Pempek Candy. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan cepat beradaptasi termasuk mulai mengakrabkan Pempek Candy dengan ekosistem digital yang tentunya sangat berbeda dibanding dengan kondisi 27 tahun lalu.
“Sejak 2012 lalu, Pempek Candy mulai aktif di media sosial dan mengikuti perkembangan jaman. Kemudian, kami juga masuk ke marketplace sehingga sekarang kami memiliki toko online. Kami saat ini menerima layanan pembayaran digital seperti ShopeePay untuk memfasilitasi pelanggan dalam bertransaksi di gerai kami. Kemudahan ini sangat membantu bisnis kami memiliki nilai tambah bagi pelanggan serta layanan nirkontak yang sangat relevan terutama situasi saat ini,” katanya.
Perpindahan Pempek Candy dari sistem konvensional ke digital berhasil diklaim mendongkrak omset dan menarik lebih banyak pelanggan. Selain mempermudah transaksi pembayaran, kehadiran ShopeePay juga memberikan banyak ruang untuk memfasilitasi pelanggan dengan berbagai promo menarik.
“Dari sisi penjual, saya sendiri juga merasa ShopeePay sangat membantu dalam proses pembukuan karena setiap transaksi yang masuk akan tercatat secara otomatis. Adopsi digital yang kami lakukan, seperti penggunaan ShopeePay ini sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas setiap gerai kami,” ujarnya.
Pandemi pun sempat menggempur bisnisnya. Kendati begitu, dengan terintegrasi ke dalam ekosistem digital, di antaranya dengan mengadopsi ShopeePay sebagai satu-satunya pembayaran digital di tokonya dan tersedianya toko online, Pempek Candy mampu mempertahankan bisnis dan karyawannya.
“Bukan itu saja, dengan adopsi teknologi dan ekosistem digital itu ada keuntungan yang masuk lewat strategi penjualan secara online tersebut,” katanya.