Jakarta, Gatra.com- Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg, dan European Union (EU), Dr. Andri Hadi, S.H., L.L.M, mengungkapkan bahwa permintaan sawit untuk produk konsumsi di Uni Eropa masih tinggi.
Selama ini, isu yang berkembang di publik adalah bahwa Uni Eropa kerap mengkritik habis-habisan industri sawit di Indonesia. Kaan tetapi, menurut penuturan Andri, UE melakukan hal tersebut spesifik dari segi sawit sebagai biofuel. Sementara dari segi sawit sebagai produk konsumsi, mereka masih meminatinya.
“Intinya EU cenderung menyasar isu sawit untuk biofuel dan lebih friendly terhadap sawit untuk consumer product,” ujar Andri dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
“Jadi, demand terhadap sawit untuk consumer product masih tinggi, bahkan naik,” imbuh Andri. Andri menambahkan bahwa dari segi produk konsumsi, sawit di Uni Eropa masih belum tak tergantikan oleh minyak nabati lainnya. Untuk itu, ia berpesan agar industri sawit di Indonesia terus mempertahankan kondisi menguntungkan ini.
“Jangan sampai kebijakan mereka di bidang biofuel itu suatu saat akan menyasar juga ke kelapa sawit sebagai consumer product. Jadi, ini yang perlu kita jaga,” ujar Andri.