Jakarta, Gatra.com- Minyak sawit merupakan minyak makan (edible oil) yang sudah ribuan tahun dikonsumsi oleh masyarakat (Cottrell 1991). Baik sebagai minyak goreng (cooking oil), margarin, shortening maupun sebagai minyak nabati industri pangan.
Minyak sawit juga merupakan salah satu dari 17 jenis minyak nabati yang direkomendasikan sebagai bahan pangan oleh FAO dan WHO (Codex Alimentarius Commission, 1983).
Selera terungkap (revealed preferences) masyarakat dunia dapat dilihat dari komposisi konsumsi minyak nabati global. Setidaknya dalam periode 1965-2016 telah terjadi perubahan pola konsumsi minyak nabati global.
Pangsa minyak sawit dalam konsumsi 4 minyak nabati utama dunia meningkat cepat dari 16 persen (1965), 22 persen (1980) menjadi 39 persen (2016). Sebaliknya pangsa minyak kedelai turun dari 60 persen menjadi 55 persen dan akhirnya 33 persen pada periode yang sama.
Perubahan selera konsumsi minyak nabati dunia tersebut, menunjukkan bahwa konsumsi minyak nabati masyarakat dunia telah bergeser dari dominasi minyak kedelai kepada minyak sawit. Dengan kata lain, masyarakat dunia lebih menyenangi minyak sawit daripada minyak nabati yang lain.