Jakarta, Gatra.com- Minyak sawit merupakan bahan pangan sumber energi dan asam lemak. Selain sebagai sumber energi, minyak sawit juga mengandung vitamin A yang relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pangan lainnya.
Minyak sawit kaya beta karoten, suatu antioksidan dan prekusor vitamin A (Krinsky, 1993). Kandungan vitamin A minyak sawit merah lebih tinggi dari kandungan vitamin A dari bahan-bahan makanan yang dianggap sebagai sumber vitamin A seperti jeruk, wortel, pisang dan lain-lain.
Manfaat vitamin A dari minyak sawit bagi kesehatan manusia telah banyak dibuktikan melalui penelitian kesehatan/ kedokteran. Diantaranya mencegah defisiensi vitamin A, pencegahan dan penanggulangan kebutaan, memperbaiki kekebalan tubuh.
Bahkan juga bermanfaat bagi pencegahan penyakit kanker/tumor, anti radikal bebas, menghambat pembengkakan hati, peningkatan imunitas tubuh, penurunan kolesterol, fungsionalitas mental, pencegahan penyakit jantung koroner dan pembuluh darah dan lain-lain.
Minyak sawit yang memiliki vitamin A juga bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin A seperti kebutaan, xeroftalmia dan hemerolopi.
Hasil penelitian Departemen Kesehatan RI tahun 1963-1965 mengungkapkan bahwa penggunaan red palm oil (RPO) dapat meningkatkan status vitamin A yakni dilihat dari kenaikan vitamin A dalam serum anak-anak (Oey, KL et al., 1967).
Kemudian hasil penelitian Puslitbang Gizi Bogor (Muhilal dkk., 1991) yang menggunakan minyak kelapa sawit dapat menyembuhkan penderita xeroftalmia yang berupa hemerolopi (buta senja).
Berdasarkan uraian di atas sangat jelas bahwa minyak sawit bukan hanya sekedar sumber energi dan vitamin A saja tetapi juga sebagai “obat sapu jagat” berbagai penyakit.