Jakarta, Gatra.com- Vitamin E merupakan senyawa gizi yang esensial bagi kesehatan tubuh manusia. Vitamin tersebut bermanfaat sebagai antioksidan, anti penuaan dini, kesehatan kulit, kesuburan reproduksi, mencegah aterosklerosis, anti kanker dan meningkatkan imunitas. Vitamin E tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga harus disediakan melalui makanan.
Minyak sawit mengandung vitamin E yang paling tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lain. Kandungan vitamin E pada minyak sawit mencapai 1.172 ppm, lebih tinggi dari kandungan vitamin E minyak kedelai (958 ppm), minyak biji bunga matahari (546 ppm), minyak jagung (782 ppm) dan seterusnya. Selain itu, vitamin E minyak sawit mengandung 20 persen tocopherols dan 80 persen tocotrienols yang keduanya berfungi sebagai antioksidan.
Pada industri farmasi, minyak sawit juga menjadi sumber bahan vitamin E. Upaya untuk memanen vitamin E dari minyak sawit sudah lama dikembangkan oleh industri-industri farmasi melalui proses ekstraksi yang kemudian diproduksi dalam bentuk kapsul-kapsul vitamin E.
Karena itu perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan “pabrik” biologis vitamin E. Kebun sawit juga tidak hanya penghasil minyak nabati paling efisien di dunia, ternyata juga penghasil vitamin E yang paling efisien.
Suatu saat selain produsen minyak sawit tebesar dunia, Indonesia juga ternyata berpotensi menjadi eksportir besar vitamin E. Uraian di atas sangat jelas bahwa kandungan vitamin E minyak sawit adalah lebih tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.