Pekanbaru, Gatra.com - Gubernur Riau, Syamsuar, menyebut pulau Bengkalis merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berlokasi di Riau. Pulau di Pesisir Riau tersebut beberapa tahun belakangan mengalami abrasi imbas hempasan ombak Selat Malaka.
"Wilayah Riau terutama di daerah pesisir memang cukup banyak abrasinya. Perlu dilakukan penanaman mangrove paling tidak untuk meminimalisir terjadinya abrasi di bibir pantai di wilayah Riau. Bengkalis menjadi salah satu daerah tempat penanaman bakau, daerah lain juga mengikuti," ungkapnya di Pekanbaru, Senin (27/9).
Selain Pulau Bengkalis, abrasi juga menerpa Pulau Rupat (bagian dari Kabupaten Bengkalis), serta Pulau Rangsang (Kabupaten Kepulauan Meranti). Diketahui, kedua kabupaten tersebut sebagian besar daerahnya memiliki ketinggian 2 meter dari permukaan laut. Topografi semacam itu membuat dua kabupaten ini rentan mengalami abrasi dan air pasang.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, menyebut abrasi telah menimbulkan dampak sosial terhadap beberapa wilayah pesisir Kabupaten Bengkalis. Ia mencontohkan abrasi di Desa Teluk Papal, Kabupaten Bengkalis .
"Abrasi telah menyebabkan masyarakat setempat kehilangan lapangan bola. Perkebunan dan kuburan juga tegerus oleh ombak," terangnya.
Menurut Hardianto, bantuan pemerintah pusat sangat diperlukan pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan abrasi di Riau. Pasalnya, selain dikarenakan abrasi menerpa pulau terluar Indonesia, biaya yang dibutuhkan juga dirasa berat oleh pemerintah daerah.
Adapun taksiran biaya yang dibutuhkan untuk menanggulangi abrasi sepanjang 1 kilometer mencapai Rp15 miliar. Sebagai gambaran area terdampak abrasi menembus angka 160 kilometer. Menggunakan asumsi tersebut maka dana yang dibutuhkan untuk menanggulangi abrasi di Riau menembus angka Rp1 triliun.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak Minggu kemarin telah berada di Kabupaten Bengkalis.
Presiden Jokowi dijadwalkan bakal melawat ke Riau Selasa besok (28/9). Dalam lawatan tersebut Kepala Negara bakal menyempatkan diri menanam mangrove (bakau) di tepian Pulau Bengkalis.