Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bertekad untuk mendongkrak peringkat indeks pariwisata Indonesia di kancah global. Namun, untuk mencapainya, ia butuh satu syarat.
“Tantangan daya saing pariwisata Indonesia di sini saya sama tim sedang berupaya betul agar Indonesia meningkat peringkatnya tentunya di tengah-tengah pandemi ini, tapi kita juga ingin memiliki standar ukur sendiri,” ujar Sandiaga dalam sebuah webinar yang digelar pada Senin, (27/9/2021).
Oleh karena itu, Sandiaga ingin menantang timnya untuk menciptakan satu pendekatan pentahelix. Tujuannya adalah agar indeks pariwisata Indonesia yang tercatat oleh Travel Tourism and Competitiveness Index (TTCI) dari World Economic Forum (WEF) bisa merangkak naik lagi di tahun-tahun mendatang.
TTCI adalah laporan indeks mengenai tingkat pariwisata beberapa negara di dunia yang dirilis setiap dua tahun sekali. Laporan terakhir TTCI terbit pada tahun 2019 silam. Pada laporan tersebut, indeks pariwisata Indonesia berada di peringkat 40 dunia.
Perolehan tersebut selalu meningkat dari waktu ke waktu. Dua tahun sebelum laporan tersebut, pada 2017, Indonesia berada di peringkat 42. Pada tahun 2015 Indonesia berada di peringkat 50. Dengan demikian, dalam kurun waktu 2015-2019, Indonesia merangkak sebanyak 10 peringkat.
Sandiaga ingin terus menjaga tren peningkatan peringkat tersebut. Hanya saja, impian itu menemui jalan terjal. Pasalnya, pariwisata Indonesia bobrok dihantam oleh pandemi Covid-19.
Pada tahun ini saja, Sandiaga mencatat bahwa hingga Juni 2021, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia menurun drastis hingga 80%. Jumlah turis domestik pun setali tiga uang. Pasalnya, gairah pariwisata dinilai menjadi lesu karena pemberlakukan PPKM.
Walau demikian, Sandiaga tetap optimistis. Salah satu upaya yang hendak dilakukannya adalah mengidentifikasi angka-angka indeks yang bermasalah, seperti kesiapan teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) readiness.
“Saya sudah keliling lebih dari 50 desa wisata dan ternyata ICT kita siap, kok, tapi memang ada beberapa blank spot, tapi itu juga terjadi di wilayah dunia lainnya,” ujar Sandiaga.
Selain ihwal ICT readiness, Sandiaga juga menekankan pentingnya kebersihan dan kesehatan fasilitas pariwisata. Akan tetapi, ia menyebut bahwa Kemenparekraf sudah menyiapkan serifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) bagi pelaku, destinasi, dan produk pariwisata sebagai jaminan kepada para wisatawan. Dengan demikian, ia mengindikasikan bahwa ihwal kebersihan dan kesehatan pariwisata Indonesia sudah baik.
Kemudian, Sandiaga juga mendorong adanya pembenahan mengenai keamanan dan keberlanjutan lingkungan pariwisata (environmental sustainabilities). “Saya dan semua sudah mendorong environmental sustainabilites sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan pariwisata yang berkualitas,” ujar Sandiaga.
Tak hanya itu, dengan adanya pandemi Covid-19, vaksinasi pun diperlukan oleh para pelaku atau destinasi wisata agar kegiatan pariwisata tak membuat khawatir menciptakan klaster baru di lokasi wisata. Akan tetapi, Sandiaga bersyukur bahwa Indonesia telah menjalankan program vaksinasi nasional dengan cukup baik.
“Nah, Indonesia dibanding kompetitor, kita bisa lihat total vaksinasi kita sudah menunjukkan hasil yang baik. Kita posisi enam di dunia. Alhamdulillah,” ujar Sandiaga.
Hingga saat ini, Kemenkes mencatat bahwa pemberian vaksin dosis pertama sudah mencapai sejumlah 86.747.343 atau setara dengan 41,65%. Untuk sekadar diketahui, persentase tersebut jauh melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada awal 2021 lalu, WHO menargetkan hanya 10% dosis vaksin pertama dari seluruh populasi suatu negara pada akhir September 2021. Sementara saat ini Indonesia sudah berhasil melampaui target tersebut.
“Dan ini prestasi yang perlu kita berikan apresiasi kepada Bapak Menteri Kesehatan [Budi Gunadi Sadikin] dan seluruh stakeholders, termasuk kita-kita yang sudah mendorong Indonesia masuk ke dalam enam besar dunia dan persentase jumlah penduduk tervaksinasi juga kita juga menunjukkan angka yang cukup menggembirakan, tetapi perlu terus kita genjot sesuai dengan arahan presiden,” pungkas Sandiaga.