Banyumas, Gatra.com – Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin mendukung dan mendorong digitalisasi kedokteran. Menurut dia, ini akan menjawab berbagai persoalan kesehatan yang selama ini terjadi di tengah masyarakat, yaitu susahnya akses ke layanan kesehatan dan masalah lainnya.
“Saya dahulu berpikir tentang mobil kesehatan yang bisa masuk pelosok, ternyata sekarang sudah ada kedokteran digital, serta telemedicine yang mampu memberi manfaat efisiensi,” kata Gus Yasin, di Banjarnegara, Minggu (26/9).
Gus Yasin menyatakan hal tersebut saat diperiksa oleh tim kesehatan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara menggunakan alat RMC (Remote Medical Consultation), yakni sebuah alat kesehatan berbasis mesin yang langsung terkoneksi dengan gawai pintar, sehingga memudahkan pengecekan kesehatan dan dapat terintegrasi.
Gus Yasin juga meminta agar alat yang ada selama ini berbasis jaringan internet, basisnya bisa ditambah bukan hanya jaringan internet, tetapi juga dengan basis satelit. Dengan tambahan tersebut diharapkan mampu menjangkau daerah pelosok yang blank sinyal internet sehingga bisa dijangkau dengan sinyal satelit.
Terkait kebijakan pemerintah, pihaknya siap untuk mendorong ke arah tersebut. Karena semuanya bermuara untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, di Banjarnegara telah dilakukan penjajakan pemeriksaan kesehatan berbasis digital kepada lebih kepada 1.000 orang. Mereka tersebar di seluruh pelosok Banjarnegara. Pondok Pesantren Tanbighul Ghofiliin Mantrianom Banjarnegara menjadi salah satu tempat yang sudah dilatih dan praktik menggunakan alat digital tersebut.
“Masyarakat luas saja bisa, apalagi pondok pesantren yang sudah memiliki pos kesehatan sudah ada dokter dan perawatnya. Ini akan semakin mudah,” tandas Putra Mbah Maimoen Zubair ini.
Senada dengan Gus Yasin, Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, menyatakan, kesehatan digital dan kedokteran digital adalah sebuah keniscayaan.
“Mau tidak mau, siap tidak siap, masyarakat harus menerima dan menyiapkan diri meghadapi era digital ini,” kata Syamsudin.
Menurutnya, saat ini menuju digitalisasi yang terpenting adalah persiapan di bidang sumber daya manusanya. Persoalan alat penunjang akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan alatnya.
“Kalau alat mudah, yang terpenting adalah persiapan sumber daya manusianya,” ucap dia.